Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gempa M 6,4 Guncang Maluku, Warga Panik Berhamburan

Kompas.com - 29/08/2023, 12:41 WIB
Rahmat Rahman Patty,
Andi Hartik

Tim Redaksi

AMBON, KOMPAS.com - Gempa tektonik berkekuatan magnitudo 6,4 mengguncang wilayah Maluku, Selasa (29/8/2023).

Gempa yang terjadi pada pukul 13.34 WIT itu dirasakan getarannya di beberapa kabupaten di Maluku, salah satunya di Kabupaten Seram Bagian Timur. Banyak warga yang kepanikan hingga berhamburan ke jalanan dan tempat terbuka.

Sejumlah warga mengakui getaran gempa yang terjadi sangat kuat.

"Gempa barusan sangat kuat sekali, kita di sini panik dan semua keluar rumah," kata Saleh, warga kota Bula, Kabupaten Seram Bagian Timur, saat dihubungi dari Ambon, Selasa.

Baca juga: Cabuli Mahasiswi yang Sedang Tidur di Kapal, Pemuda di Maluku Ditangkap

Ia mengatakan, kepanikan juga terjadi di pasar dan di kantor-kantor. Banyak pegawai yang meninggalkan aktivitas lantaran gempa tersebut.

"Semua panik tadi pegawai-pegawai juga keluar dari kantor," sebutnya.

Baca juga: Jadi Tersangka Korupsi Dana Bos, Eks Kadis Pendidikan Maluku Tengah Ditahan

Dino, warga lainnya, mengatakan, ia dan keluarganya ikut keluar ke jalan karena takut terjadi sesuatu pada rumah mereka.

"Iya takut jangan sampai rumah roboh, tapi alhamdulillah itu tidak terjadi," katanya.

Berdasarkan data dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Stasiun Geofisika Ambon, gempa itu berlokasi pada titik koordinat 5,5 derajat Lintang Selatan dan 130,04 derajat Bujur Timur atau berjarak 114 kilometer di selatan Banda, Maluku Tengah, dan 243 kilometer bagian utara Maluku Barat Daya.

Pusat gempa tersebut berada pada kedalaman 209 kilometer di bawah permukaan laut.

Sejauh ini belum ada laporan terkait dampak kerusakan yang terjadi akibat gempa tersebut. BMKG memastikan bahwa gempa tersebut tidak berisiko menimbulkan tsunami.

"Tidak berpotensi tsunami," bunyi keterangan BMKG.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto Tewas Ditembak Pengunjung, Korban Terluka di Dada

Regional
Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Masa Jabatan Habis, Anggota DPRD Ini Kembalikan Baju Dinas ke Rakyat

Regional
Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Aparat Telusuri Kabar Pria Bersenjata Api Merambah Hutan di Aceh Timur

Regional
Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Pekanbaru Raih Juara Umum di MTQ ke-42 Provinsi Riau

Regional
Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Istri Brigadir RAT Tak Percaya Suaminya Bunuh Diri, Lebaran Tak Pulang, Sudah 2 Tahun Kawal Pengusaha di Jakarta

Regional
Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Sempat Bantah Aniaya Siswanya hingga Tewas, Kepsek di Nias Selatan Kini Jadi Tersangka

Regional
Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Tak Dibelikan Motor, Anak Tega Aniaya Ibu Kandung di Aceh Tengah hingga Babak Belur

Regional
4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

4 Hari Hilang Loncat dari Kapal, Warga Serang Belum Ditemukan

Regional
Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Kasus PMK Kembali Ditemukan di Boyolali, 41 Sapi Terjangkit

Regional
Aksi 'Koboi' Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Aksi "Koboi" Tewaskan Juru Parkir Hotel Braga Purwokerto, Keluarga Korban: Usut Tuntas

Regional
Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Perjuangan Slaman Selama 38 Tahun Ubah Lahan Bakau Kritis di Pesisir Madura jadi Ekowisata

Regional
Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Polisi Tangani Kasus Belatung di Nasi Kotak RM Padang di Ambon

Regional
Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Lampaui Rerata Nasional, Kalteng Sukses Turunkan Prevalensi Stunting hingga 3,4 Persen

Regional
Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Penjaring Ikan di Cilacap Hilang Terbawa Arus Sungai Serayu

Regional
Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Ditangkap, Pengumpul 1,2 Ton Pasir Timah Ilegal di Bangka Belitung

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com