KOMPAS.com - Seperti tahun-tahun sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) selalu mengenakan baju adat saat menghadiri Sidang Tahunan MPR tiap tanggal 16 Agustus.
Pada tahun 2023, Presiden memilih baju adat Tanimbar, Provinsi Maluku untuk dikenakan saat membacakan pidato tahunannya.
Baca juga: Jokowi Pimpin Apel Kehormatan untuk 9.276 Pahlawan Nasional di TMP Kalibata
Melansir Antara, pakaian adat Tanimbar terdiri dari ikat kepala (kaluyak uke) dengan hiasan burung (somalay), kalung mamuat, baju putih, celana panjang, dan selempang bersilang dari kain tenun (syal brana) serta sabuk lebar yang juga dari kain tenun.
Pengamat mode dari Indonesian Fashion Chamber (IFC) Lisa Fitria menilai pakaian adat Tanimbar terkesan sederhana, namun cukup ikonik.
"Yang langsung terlihat, walaupun simpel tetapi memang ikonik karena baju adat Tanimbar ini secara keseluruhan memang lumayan heboh kalau lihat secara utuh. Hanya Bapak tidak memakai keseluruhan pakaian adat," kata Lisa, dikutip dari Antara, Rabu (16/8/2023).
Baca juga: Baju Adat Tanimbar, dari Wilayah Perbatasan ke Panggung Kenegaraan
Kemeja putih menunjukkan kesederhanaan. Namun kain tenun paduan warna hitam, merah, dan abu-abu ini memiliki dua motif bermakna mendalam.
Motif pertama adalah ulerati yang bermakna kecintaan masyarakat Tanimbar dengan lingkungan, ibarat metamorfosis ulat yang berubah menjadi lebih baik.
Motif kedua adalah wulan lihir atau bulan sabit. Bulan menggambarkan kebiasaan nelayan mencari ikan di malam hari yang sekaligus menyimbolkan kekayaan alam Maluku.
Penutup kepala yang berhiaskan somalea atau hiasan bulu burung cenderawasih adalah simbol keberanian, kebesaran dan keperkasaan seorang pemimpin atau pahlawan atau ketua adat.
Baca juga: Pagi ini Peringatan HUT ke-78 RI Digelar di Istana, Jokowi Jadi Inspektur Upacara
Sedangkan kalung dengan ornamen lingkaran berwarna emas di bagian dada menjadi simbol kebesaran sebagai seorang pemimpin yang identik dengan raja atau ketua adat yang kharismatik dan dihormati.
"Kalung berwarna emas, bulat dan besar, sebagai penanda dia ketua adatnya. Itu statement sekali karena zaman dulu raja dalam acara-acara memakai perhiasan salah satunya kalung, simbol kebesaran seorang raja," ujar Lisa.
Deputi II Kepala Staf Kepresidenan, Abetnego Tarigan, seperti dikutip dari Antara, mengatakan pemilihan baju adat Tanimbar memiliki makna filosofis terkait identitas budaya, spiritualitas, dan nilai-nilai masyarakat Tanimbar.
Selain itu, ada pesan tentang persatuan dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika dalam pemakaian busana adat ini.
“Ini bukan sekadar pilihan pakaian, tapi juga pesan simbolis tentang persatuan, semangat kebangsaan, dan pentingnya melestarikan warisan budaya Indonesia,” katanya.
Sekretaris Pribadi Presiden Jokowi, Anggit Nugroho menyebut Jokowi sudah tertarik dengan baju adat Tanimbar sejak tahun lalu, yakni saat melakukan kunjungan kerja ke Saumlaki, Kabupaten Tanimbar, Provinsi Maluku.
Baca juga: Mengenal Tenun Ikat Tanimbar yang Dipakai Jokowi dalam Sidang Tahunan MPR