Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Pekerja Proyek Pembangunan Jalan di Semamu, Hidup Terisolasi di Atas Gunung dan Jauh dari Keluarga

Kompas.com - 17/08/2023, 02:07 WIB
Robertus Belarminus,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SEMAMU, KOMPAS.com - Tidak mudah menjadi pekerja proyek pembangunan infrastrukur di wilayah pebatasan Indonesia. Akses yang serba terbatas membuat para pekerja terisolasi dari dunia luar. 

Hal ini dialami para pekerja proyek pembangunan jalan Long Semamu-Desa Binuang, Kalimantan Utara (Kaltara). Mereka harus tinggal di atas gunung untuk sementara waktu. Mereka juga tidak bisa terhubung dengan dunia luar karena tak ada jaringan telekomunikasi di sana.

Jalan yang dibangun dari Long Semamu ke Binuang memiliki panjang sekitar 38 kilometer. Di lokasi ini ada tiga kontraktor yang mengerjakan proyek tersebut yakni PT Waskita, PT Modern dan PT Duta Mega Perkasa (DMP).

Baca juga: Desa Binuang yang Serba Terbatas, Hanya Punya Satu Puskesmas Pembantu dan Tak Ada Sekolah SMA

Salah satu pekerja di PT Modern, Anto bercerita, dua bulan sekali baru bisa bertemu sanak keluarga untuk melepas rindu.

"Itu pun bergantian," kata Anto, saat berbincang dengan Kompas.com dalam perjalanan ke kamp PT Modern, Selasa (15/8/2023).

Kamp PT Modern berada di ketinggian 800 Mdpl. Di tempat itu lah para pekerja membangun jalan sepanjang 12 kilometer. Proses pengerjaannya sudah berjalan selama tiga tahun. 

Anto menuturkan, sebelum kamp mereka, ada desa kecil yang hanya dihuni 3 kepala keluarga. Di desa tersebut ada sepasang suami istri yang memiliki hubungan dekat dengan para pekerja proyek di kamp PT Modern.

Menurutnya, pasutri tersebut terkadang membawa hasil kebun untuk dijual kepada para pekerja proyek. Selain itu juga menawarkan hasil buruan seperti daging rusa.

"Namanya Pak Ulin. Dia suka bawa sayur atau ubi dari kebun untuk dijual buat pekerja," kata Anto.

Menurut Anto, di ketinggian 1.300 Mdpl juga berdiri tenda pekerja PT DMP. Para pekerjanya di tempat tersebut jarang turun ke kota. Pasalnya, akses jalan untuk ke Kota juga tidak mudah karena medan yang berat.

Apalagi masih ada hewan buas di area tersebut. 

Baca juga: Uji Nyali Jalan Tanah Penuh Tanjakan Jalur Malinau-Krayan, Medan Berat di Km 43 ke Semamu

"Suka ada macannya," kata pekerja itu.

Dia mengatakan untuk kebutuhan logistik seperti sembako biasanya akan ada yang menghantarkan ke tenda pekerja. 

Liputan pemantauan progres pembangunan jalur Malinau-Krayan ini akan menjadi cerita serial di Kompas.com. Tim Kompas.com dibekali apparel dari Eiger. Nantikan cerita menarik lainnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com