MALINAU, KOMPAS.com - "Para penumpang yang terhormat, sebentar lagi pesawat akan mendarat di Bandara Malinau...".
Mendengar pengumuman dari pramugari pesawat Wings Air itu, tim Kompas.com-Robertus Belarminus, Fikri Hidayat, Gitano Prayogo, Nissi Elizabeth, Lina Sujud serta Yulveni Setiadi-segera menyadari bahwa sebentar lagi pesawat akan sampai di Bandar Udara Malinau Robert Atty Bessing, di Kalimantan Utara.
Nissi segera memalingkan pandangannya ke jendela di sebelah kiri pesawat. Dari pantauan udara, Sungai Mentarang memamerkan permukaan airnya yang berwarna coklat, seperti rata-rata kebanyakan sungai di Tanah Air.
Daratan di tepi kanan dan kiri aliran sungai yang berkelok itu masih cukup hijau, meski sudah berdiri rumah penduduk dan semacam depot penampungan dari pasir sungai yang dikeruk.
Selang beberapa menit, pemandangan tadi sirna, berganti dengan pemandangan suasana bandara, setelah roda pesawat jenis ATR72 500/600 yang ditumpangi rombongan tim mulai menyentuh landasan.
Tim Kompas.com, yang memulai perjalanan dari Jakarta pada Sabtu (12/8/2023) pagi dengan menumpang dua kali pesawat-Jakarta-Balikpapan, Balikpapan-Malinau, akhirnya mendarat dengan mulus di Malinau, di hari yang sama pada pukul 13.45 Wita.
Bandara di Malinau ini bukan termasuk bandara besar. Ukuran landasan pacunya hanya 1.610 meter x 30 meter.
Dengan ukuran tersebut, hanya cocok untuk melayani pesawat jenis ATR dan pesawat perintis yang ukurannya lebih kecil.
Malinau merupakan titik awal tim Kompas.com akan melakukan peliputan di Kalimantan Utara.
Dari Malinau, tim Kompas.com akan melakukan ekspedisi ke Kecamatan Krayan. Total ada 7 anggota di tim yang berangkat.
Satu anggota lagi yang akan bergabung dalam liputan di Malinau dan Krayan yakni jurnalis Kompas.com yang bertugas di Nunukan, Ahmad Dzulviqor.
Tim Kompas.com, akan bergabung dengan rombongan Gubernur Kalimantan Utara Zainal Arifin Paliwang yang akan melakukan safari memantau progres pembangunan jalan dari Malinau ke Krayan.
Jalan Malinau-Krayan memiliki panjang 196,34 kilometer. Kabarnya, ini merupakan pembangunan jalan paling ekstrem karena untuk membuka jalur Malinau-Krayan, harus berhadapan dengan kondisi medan yang sulit.
Krayan termasuk salah satu wilayah di Kalimantan Utara yang sulit dijangkau. Wilayah ini terletak di perbatasan Indonesia-Malaysia, yang berada di daerah pegunungan dengan ketinggian 1.000-1.500 meter.
Rencananya, tim Kompas.com akan melalui jalur darat dan udara untuk mencapai Krayan. Tim yang melalui jalur darat mengikuti rombongan Zainal.