KOMPAS.com – Dalam upaya menekan disparitas atau kesenjangan harga di wilayah perbatasan dan pedalaman Provinsi Kalimantan Utara (Kaltara), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kaltara menerbitkan kebijakan mengenai subsidi ongkos angkut (SOA) Barang.
Gubernur Kaltara Zainal mengatakan bahwa kebijakan tersebut merupakan langkah tepat untuk mengatasi kesenjangan harga barang di wilayah perbatasan dan pedalaman Kaltara.
Melalui Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kaltara 2021, lanjut Zainal, tercatat bahwa realisasi layanan SOA barang mencapai 100 persen. Oleh karena itu, Pemprov Kaltara kembali melaksanakan program SOA Barang ke wilayah perbatasan pada 2022.
Hal itu diwujudkan melalui peluncuran program SOA Barang rute Tarakan-Krayan di Terminal VIP, Bandar Udara Juwata, Kota Tarakan, Sabtu (24/9/2022).
Baca juga: Tarif Speed Boat di Kaltara Langsung Naik Sejak Kenaikan Harga BBM Ditetapkan Pusat
“Kami ingin membantu masyarakat di perbatasan dan pedalaman yang jauh dari jangkauan. Kami berharap, harga barang di perbatasan (bisa) sama dengan harga yang ada di Tarakan atau Bulungan,” ujar Zainal dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Minggu (25/9/2022).
Pada peluncuran tersebut, Zainal didampingi Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan Bustan, Kepala Bagian Pengelola Perbatasan Daerah Udau Robinson, dan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah (Disperindagkop-UKM) Hasriyani.
Zainal menjelaskan, upaya tersebut dilakukan pihaknya untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Kaltara yang wilayahnya sulit dijangkau. Pasalnya, untuk mencapai wilayah tersebut diperlukan moda transportasi yang memadai.
“Pemprov Kaltara peduli atas kebutuhan sembako masyarakat di perbatasan. Oleh karena itu, melalui APBD Kaltara, SOA Barang dianggarkan untuk membantu dari segmen transportasi untuk mencapai wilayah tersebut,” jelasnya.
Baca juga: Budi Karya Pastikan Izin Bangun Pelabuhan Jetty Kaltara Berjalan Mulus
Zainal menambahkan, anggaran SOA Barang 2022 yang dikucurkan Pemprov Kaltara mencapai Rp 8,6 miliar. Anggaran dipakai untuk menjangkau 14 titik lokasi wilayah perbatasan dan pedalaman Kaltara.
Adapun 14 titik kecamatan tersebut, yaitu Mentarang Hulu, Sungai Tubu, Kayan Hulu, Pujungan, Bahau Hulu, Lumbis Hulu, Lumbis Pansiangan, Lumbis Ogong, Tulin Onsoi, dan Sei Menggaris. Selain itu, Sebakis daerah Krayan, Sungai Boh, dan Kayan Hilir.
“Program tersebut terus berlanjut tiap tahun. Pada 2023, polanya akan kami revisi kembali. (Polanya) bukan lagi lelang per barang, melainkan dengan mekanisme lain, seperti sewa atau kontrak pesawat,” jelasnya.
Melalui SOA Barang, imbuh Zainal, mensubsidi transportasi diharapkan dapat menekan tingginya harga kebutuhan pokok di wilayah perbatasan.
Baca juga: Jokowi Klaim Kawasan Industri Hijau Kaltara Bakal Jadi yang Terbesar di Dunia
“Saya meminta barang yang sudah disubsidi (harga) angkutnya jangan (dijual) terlalu mahal. Dengan begitu, inflasi dapat ditekan,” tambahnya.
Sebagai informasi, launching SOA Barang dengan rute Tarakan-Krayan ditandai dengan pemotongan pita oleh Zainal.
Pada kesempatan tersebut, ia juga meninjau secara langsung angkutan udara yang nantinya digunakan untuk mendistribusi barang-barang ke daerah pedalaman Kaltara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.