Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pertama Kali Ikut Pawai Pembangunan Kota Solo, Gibran Pakai Baju Juru Parkir

Kompas.com - 18/08/2023, 16:34 WIB
Fristin Intan Sulistyowati,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Wali Kota Gibran Rakabuming Raka mengikuti pawai pembangunan di Kota Solo, Jawa Tengah (Jateng). 

Pantuan Kompas.com, Gibran tampak mengenakan baju petugas parkir yang identik dengan warna biru dan hitam lengkap dengan nametag 'Mas Gibran'.

Saat tiba di Jalan Slamet Riyadi Solo, pada pukul 14.15 WIB, Gibran ditemani oleh putranya Jan Ethes Srinarendra yang mengenakan baju TNI, Angkatan Darat (AD).

Baca juga: Pawai Obor HUT RI Dikawal Tentara Bersenjata di Boven Digoel...

Sejak dilantik tahun 2021, ini merupakan momen pertama Gibran mengikuti pawai pembangunan yang diadakan untuk memperingati hari kemerdekaan.

Pada tahun 2021, pawai pembangunan ditiadakan lantaran saat ini kondisinya masih pandemi Covid-19. Sedangkan pada tahun 2022, Gibran terpapar Covid-19 sehingga harus menjalani isolasi.

"Ini pertama kalinya mengikuti pawai pembangunan, kan tahun kemarin saya kena COVID-19," katanya, Jumat (18/8/2023).

Gibran mengatakan tidak ada alasan khusus memakai baju petugas parkir berwarna biru itu. Dirinya pun juga lupa membawa peluit.

"Nggak ada alasan apa-apa, (peluit) ya lupa nggak bawa, udah bayar pake Qris," tawa Gibran.

Dia mengatakan tema pawai tahun ini yang identik 17 titik prioritas pembangunan di Kota Solo. Hal itu bertujuan untuk memperkenalkan pembangunan yang ada di Kota Solo.

"Biar masyarakat tahu bahwa pembangunan satu per satu di Kota Solo sudah terealisasi," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Solo, Gembong Hadi mengatakan dalam pawai akan dihadirkan mobil hias, alutsista, hingga peserta yang pejalan kaki.

"Nanti para peserta pawai utamanya berupa kendaraan hias dapat dihias atau tampilannya sesuai dengan yang dipilih di antara 17 titik prioritas. Bisa saja elevated rail simpang tujuh, nanti ada ornamen miniatur jembatan KA, mungkin memilih revitalisasi Pura Mangkunegaran mereka ada ornamen yang menggambarkan itu, atau Solo Safari ya ada ornamen tentang hewan," katanya.

Baca juga: Pawai Gerak Jalan Sambut HUT Ke-78 RI Terhalang Truk Angkutan Batu Bara

Selama pawai, akan dibuka dengan Tarian Gregah Rajamala tentang pesan semangat yang dimiliki oleh Rajamala.

"Ini memang terkait dengan maskot Kota Solo, tahun lalu di-launching berupa Rajamala. Sebetulnya ini adalah Canthik Rajamala atau hiasan perahu milik Pakubuwana IV yang mana perahu itu digunakan untuk berlayar dari Surakarta ke Madura. Beliau kan ada keturunan Madura," katanya.

Ia mengatakan pada masa itu di Solo sedang terjadi wabah penyakit yang berakibat banyaknya warga yang meninggal dunia.

"Jadi pagi sakit sorenya meninggal, sore sakit kemudian pagi keesokan harinya meninggal. Setelah perahu dengan hiasan Canthik Rajamala lewat Bengawan Solo maka wabah sirna. Yang sakit jadi sehat lagi. Spirit ini yang kami ambil," katanya. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Ayah di Manggarai Timur Diduga Cabuli Anak Kandung sampai Melahirkan

Regional
Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Daftar ke 4 Parpol, Pj Walkot Bodewin Siap Bertarung di Pilkada Ambon

Regional
Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Culik Warga, Anggota Geng Motor di Lhokseumawe Ditangkap

Regional
Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Buruh Demak Terbagi 2, Ikut Aksi di Semarang atau Jalan Sehat Bersama Pemerintah

Regional
Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Selingkuh Dengan Teman Kantor, Honorer di Bangka Barat Dipecat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com