Salin Artikel

Pertama Kali Ikut Pawai Pembangunan Kota Solo, Gibran Pakai Baju Juru Parkir

Pantuan Kompas.com, Gibran tampak mengenakan baju petugas parkir yang identik dengan warna biru dan hitam lengkap dengan nametag 'Mas Gibran'.

Saat tiba di Jalan Slamet Riyadi Solo, pada pukul 14.15 WIB, Gibran ditemani oleh putranya Jan Ethes Srinarendra yang mengenakan baju TNI, Angkatan Darat (AD).

Sejak dilantik tahun 2021, ini merupakan momen pertama Gibran mengikuti pawai pembangunan yang diadakan untuk memperingati hari kemerdekaan.

Pada tahun 2021, pawai pembangunan ditiadakan lantaran saat ini kondisinya masih pandemi Covid-19. Sedangkan pada tahun 2022, Gibran terpapar Covid-19 sehingga harus menjalani isolasi.

"Ini pertama kalinya mengikuti pawai pembangunan, kan tahun kemarin saya kena COVID-19," katanya, Jumat (18/8/2023).

Gibran mengatakan tidak ada alasan khusus memakai baju petugas parkir berwarna biru itu. Dirinya pun juga lupa membawa peluit.

"Nggak ada alasan apa-apa, (peluit) ya lupa nggak bawa, udah bayar pake Qris," tawa Gibran.

"Biar masyarakat tahu bahwa pembangunan satu per satu di Kota Solo sudah terealisasi," ucapnya.

Sebelumnya, Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Dinas Pariwisata Kota Solo, Gembong Hadi mengatakan dalam pawai akan dihadirkan mobil hias, alutsista, hingga peserta yang pejalan kaki.

"Nanti para peserta pawai utamanya berupa kendaraan hias dapat dihias atau tampilannya sesuai dengan yang dipilih di antara 17 titik prioritas. Bisa saja elevated rail simpang tujuh, nanti ada ornamen miniatur jembatan KA, mungkin memilih revitalisasi Pura Mangkunegaran mereka ada ornamen yang menggambarkan itu, atau Solo Safari ya ada ornamen tentang hewan," katanya.

Selama pawai, akan dibuka dengan Tarian Gregah Rajamala tentang pesan semangat yang dimiliki oleh Rajamala.

"Ini memang terkait dengan maskot Kota Solo, tahun lalu di-launching berupa Rajamala. Sebetulnya ini adalah Canthik Rajamala atau hiasan perahu milik Pakubuwana IV yang mana perahu itu digunakan untuk berlayar dari Surakarta ke Madura. Beliau kan ada keturunan Madura," katanya.

Ia mengatakan pada masa itu di Solo sedang terjadi wabah penyakit yang berakibat banyaknya warga yang meninggal dunia.

"Jadi pagi sakit sorenya meninggal, sore sakit kemudian pagi keesokan harinya meninggal. Setelah perahu dengan hiasan Canthik Rajamala lewat Bengawan Solo maka wabah sirna. Yang sakit jadi sehat lagi. Spirit ini yang kami ambil," katanya. 

https://regional.kompas.com/read/2023/08/18/163441278/pertama-kali-ikut-pawai-pembangunan-kota-solo-gibran-pakai-baju-juru-parkir

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke