POS Lintas Batas Negara atau PLBN Motaain, Silawan, Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT) membatasi Indonesia dengan Timor Leste.
Kawasan perbatasan ini, menjadi salah satu beranda depan wilayah Indonesia yang mewakili wajah bangsa.
Saya, Zintan Prihatini, jurnalis Kompas.com berkesempatan mendatangi langsung area perbatasan Indonesia dengan Timor Leste, sebagai kolaborasi bersama Badan Nasional Pengelola Perbatasan (BNPP), Rabu (16/8/2023).
Perjalanan saya dalam liputan khusus Merah Putih di Perbatasan dimulai sejak pukul 09.36 WITa, dari penginapan yang berlokasi di Atambua, Belu. Jarak tempuh dari penginapan menuju PLBN Motaain sekitar 22 kilometer.
Dengan menumpangi mobil, saya bersama staf BNPP terlebih dahulu mendatangi Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 1 Tasifeto Barat. Walau, selama di perjalanan saya tak bisa duduk tenang karena ada banyak kelokan tajam menuju lokasi.
Baca juga: Menengok Sekolah di Perbatasan Timor Leste Menjelang Peringatan Kemerdekaan Indonesia...
Rasa pening kembali menjalar di kepala saya. Meski begitu, kami tetap melanjutkan perjalanan darat menuju sekolah yang letaknya berada di dekat wilayah perbatasan tersebut.
Dari sana, kami melanjutkan perjalanan untuk mengikuti agenda Wakil Menteri Dalam Negeri (Wamendagri) John Wempi Wetipo. John mengunjungi beberapa lokasi, yang akhirnya berlabuh di PLBN Motaain bersama dengan rombongannya.
Di sepanjang perjalanan menuju wilayah perbatasan, tertancap bendera merah putih yang diikat pada bambu. Tak lama, mata saya langsung tertuju pada gapura besar bertuliskan "PLBN Motaain".
Memasuki area dalam PLBN Motaain, terlihat bangunan dengan arsitektur yang mengadopsi rumah adat masyarakat Belu. Atap berkelir abu-abu makin terlihat ketika saya berjalan menuju gerbang perbatasan.
Sementara itu, bangunan gedungnya serba putih lengkap dengan kaca besar yang membatasi bagian dalam PLBN Motaain dengan area luar. Masyarakat dari dan menuju ke Timor Leste diwajibkan melewati pengecekan paspor.
Namun, bila tidak melewati perbatasan negara seperti yang saya lakukan, paspor tak diperlukan. Terpampang jelas di hadapan gerbang perbatasan, tugu bertuliskan Motaain Indonesia.
Kata "Motaain" dicat berwarna merah, sedangkan "Indonesia" diberi cat putih.
Beberapa warga terlihat berjalan kaki melintasi batas Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) menuju Timor Leste. Selain pejalan kaki, mobil dan bus tampak melintasi perbatasan tersebut.
Pengamanan di gerbang perbatasan dijaga TNI/Polri, imigrasi, hingga sekuriti. Batas kedua negara ditandai dengan garis kuning yang melintang di sebuah jembatan.
Kepala PLBN Motaain Engelberthus Klau menyampaikan, perlintasan orang dan barang yang menjadi perbatasan dua negara ini diresmikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada 2016.