Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Cegah Stunting di Kota Semarang, Tanoto Foundation Hadirkan Rumah Anak SIGAP

Kompas.com - 09/08/2023, 12:35 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi filantropi independen Tanoto Foundation menjalin kerja sama dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah (Jateng) terkait upaya percepatan penurunan stunting

Salah satu program percepatan penurunan stunting yang dilakukan Tanoto Foundation adalah peningkatan kualitas pengasuhan anak usia dini. 

Intervensi tersebut dilakukan dengan mendirikan pusat layanan pengasuhan untuk stimulasi dan pembelajaran dini bagi anak usia 0-3 tahun yang disebut Rumah Anak SIGAP.  

Pada Selasa (8/8/2023), Rumah Anak SIGAP dari Tanoto Foundation resmi hadir di Kelurahan Bandarharjo, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. 

Kehadiran Rumah Anak SIGAP di Kota Semarang adaalah untuk mendukung pencegahan stunting yang sudah mengalami penurunan cukup signifikan. 

Baca juga: Peduli Stunting, Ketua Bhayangkari Sulbar Fokus Pangan Olahan Kebutuhan Medis

Hasil Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) menyatakan, tingkat stunting di Kota Semarang pada 2022 adalah 10,40 persen. Angka ini menurun dibandingkan tahun 2021 yang mencapai 16,40 persen. 

Head of Early Childhood and Education Development (ECED) Tanoto Foundation Eddy Henry mengatakan, Rumah Anak SIGAP mengembangkan model layanan yang bertujuan membekali keluarga agar mampu memberikan pengasuhan serta terintegrasi dengan layanan kebutuhan esensial anak lainnya.

Pengasuhan itu diharapkan mendukung tumbuh kembang optimal anak usia 0-3 tahun secara menyeluruh (holistik).

Eddy mengatakan, beragam layanan Rumah Anak SIGAP ditujukan untuk memastikan setiap anak usia 0-3 tahun berkembang sesuai dengan usia mereka dan siap bersekolah.

“Hal tersebut dapat terwujud dengan peran orangtua sehingga penting bagi kami untuk memberikan edukasi kepada orangtua mengenai praktik pengasuhan yang tepat,” ujarnya dalam siaran pers, Rabu (9/8/2023).  

Baca juga: Menyusui dan MPASI: Esensi Tandem Pencegahan Stunting sejak Dini

Lebih lanjut, Eddy menjelaskan, upaya percepatan penurunan stunting memerlukan perbaikan pada pola makan, pola hidup bersih dan sehat, serta pola asuh. 

“Modal penting bagi tumbuh kembang anak adalah pengasuhan yang optimal. Ketika anak tidak mendapatkan itu, tumbuh kembang mereka dapat terganggu sehingga risiko tumbuh menjadi anak yang stunting menjadi lebih tinggi,” ujarnya. 

Dia mengatakan, pihaknya tengah mencoba pengasuhan yang optimal dengan meningkatkan kualitas pola pengasuhan orangtua.

Adapun, stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita yang disebabkan kekurangan gizi kronis, penyakit infeksi berulang, dan kurangnya stimulasi psikososial yang terjadi sejak janin dalam kandungan sampai usia dua tahun atau 1.000 hari pertama kehidupan. 

Kerja sama dengan Pemkot Semarang

Rumah Anak SIGAP di Kota Semarang dijalankan dengan menggandeng Rumah Penanganan Stunting Lintas Sektor bagi Baduta (Rumah Pelita). Baduta adalah anak usia di bawah dua tahun.

Baca juga: Dukung Pengentasan Stunting, Poslog Gandeng KTB Distribusikan Telur dan Ayam

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com