Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Melihat "Underground Cable" yang Buat Batam Bebas dari Kesemrawutan Kabel

Kompas.com - 07/08/2023, 06:09 WIB
Hadi Maulana,
Reni Susanti

Tim Redaksi

 

BATAM, KOMPAS.com – Kota Batam merupakan salah satu pulau di Kepulauan Riau (Kepri) yang mulai dikembangkan 1970-an oleh Pemerintah Pusat.

Meski luasnya tidak terlalu besar, pulau ini memiliki letak geografis yang sangat menguntungkan, karena berbatasan langsung dengan Singapura dan Malaysia.

Batam terdiri dari Pulau Batam, Pulau Rempang, Pulau Galang, serta pulau-pulau kecil lainnya di kawasan Selat Singapura dan Selat Malaka. Pulau Batam, Rempang, dan Galang ini terkoneksi oleh Jembatan Barelang.

Baca juga: Bea Cukai Batam Gagalkan Penyelundupan 49.463 Benih Lobster Rp 5,5 Miliar

 

Menurut Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Batam per 2020, jumlah penduduk Batam mencapai 1.137.187 jiwa.

Pada awal pengembangannya, Batam hanyalah pulau berisi hutan belantara. Kehidupan hanya terlihat di sejumlah bibir pantainya.

Seiring berjalannya waktu, perubahan fisik Batam menjelma menjadi sebuah kota modern dengan penataan kota yang terencana.

Baca juga: Penampungan TKI Ilegal di Batam Digerebek, 11 Orang Diselamatkan

Pembangunan serta pengembangan berbagai macam infrastruktur seperti pelabuhan fery terminal, bandara, rumah sakit, dan pelebaran jalan untuk mendukung kegiatan perekonomian terus berlangsung.

Pembangunan ini pun membuat Batam perlahan dikenal banyak orang, baik dalam maupun luar negeri. 

Bahkan, pembangunan infrastruktur ini menjadikan Batam semakin sejajar dengan kota-kota lainnya di Indonesia maupun mancanegara.

Terlebih saat ini, Batam merupakan bagian dari kawasan khusus perdagangan bebas Batam-Bintan-Karimun (BBK).

Sejalan dengan program penataan kota dari BP Batam (otorita Batam sebelumnya) saat ini Batam dikenal juga sebagai kota bebas kesemrawutan kabel di badan jalan protokolnya. 

Hal ini, menurut Kepala Biro Humas Promosi dan Protokol BP Batam Ariastuty Sirait, sesuai perencanaan pengembangan pembangunan tata kota yang modern.

Yakni semua kabel tertata di dalam tanah atau underground melalui unit Pusat Perencanaan dan Program Strategis BP Batam.

“Saat ini pun, kami dalam perencanaan menata seluruh kabel di bawah tanah untuk ditempatkan dalam utility box, sehingga semua dapat tertata rapih dan menjadikan Batam sebagai kota baru yang modern,” ungkap Tuty, Minggu (6/8/2023).

Direktur Utama PT PLN Batam, Muhammad Irwansyah Putra mengatakan, pihaknya berkomitmen memberikan pelayanan terbaik dengan tetap mempertahankan keindahan dan estetika Batam.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com