KOMPAS.com - Ekspedisi "Usut Tuntas Tragedi Kanjuruhan" yang dilakukan Miftahudin Ramli (53) alias Midun, warga Kota Batu, Jawa Timur, menuai perhatian.
Misi itu dilakukan Midun dengan bersepeda dari Batu ke Jakarta. Dirinya berangkat dari rumahnya di Jalan Darsono, Kota Batu, pada Kamis (23/8/2023).
Saat bertemu Kompas.com, Midun pun beberakan alasan dirinya melakukan ekspedisi tersebut.
Baca juga: Tolak Renovasi Stadion Kanjuruhan, Keluarga Korban: Itu Alat Bukti Tercabutnya Nyawa Anak Kami
"Tidak melupakan dan tidak terulang seperti tragedi Kanjuruhan, tujuannya itu sebenarnya, melalui ekspedisi ini juga melewati stadion-stadion dengan misi yang sama," kata pria yang akrab disapa Midun ini, Kamis.
Dirinya juga berharap akan ada perdamaian di antara suporter sepak bola di Indonesia dan tragedi Kanjuruhan tak terulang di masa depan.
"Imbauan untuk tidak mengulang kejadian di Kanjuruhan. Sekedar dikenang namun tidak untuk terulang," jelasnya.
Pria yang bekerja sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) di Dinas Pariwisata Kota Batu ini menargetkan sampai di Jakarta bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 Agustus mendatang.
Baca juga: Gowes Tragedi Kanjuruhan Rute Malang-Jakarta, Midun Sujud di Stadion GBT Surabaya
Midun mengakui, misinya itu sempat ditentang sejumlah pihak, salah satunya atasan tempat dia bekerja.
Kata Midun, Kepala Dinas Pariwisata Batu saat itu memintanya tidak berangkat ke Jakarta menggunakan sepeda dengan membawa keranda bertuliskan 'Juctice For Kanjuruhan'.
Baca juga: Midun Sempat Diminta Batalkan Gowes Tragedi Kanjuruhan Rute Malang-Jakarta
Namun, Midun menganggap atasannya itu mendapat tekanan dari pihak lain.
"Saya rasa Pak Kadis bukan kemauanya sendiri. Ya wajar semua itu punya kekhawatiranya sendiri," kata Midun, ketika ditemui di Stadion Gelora Bung Tomo Surabaya, Jumat (4/8/2023), malam.
Selain itu, Midun juga sempat dilarang sejumlah teman yang juga bekerja sebagai ASN Kota Batu.
Mereka mengkhawatirkan kondisinya dan setiap rintangan di setiap perjalanan.
"Ada (ASN yang mencegah), ya itu tadi enggak bahaya ta?. Tapi niat saya bagus, enggak ada kebencian," jelasnya.