Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Serunya Sore di Pohon Pengantin, Petarung Layangan Beradu Ketangkasan

Kompas.com - 05/08/2023, 04:57 WIB
Dian Ade Permana,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com- Dengan mendongak, puluhan anak-anak berlarian di pematang sawah yang berada di area Pohon Pengantin Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga.

Beberapa di antaranya berlarian dengan penuh waspada, tak ingin tercebur di lahan berlumpur. Mereka 'berlomba' adu cepat mendapatkan layangan yang putus saat sangkutan.

Baca juga: Menikmati Kopi Racikan Barista Tuna Rungu Wicara di Cafe Hening Salatiga

Di petak lainnya, orang-orang seolah berbaris memainkan benang mengatur polah layangannya. Ada yang membawa asisten. Satu orang memainkan benang mengarahkan layangan, satu lainnya memegang kaleng utas benang. Sementara para single fighter, bertarung sendirian.

"Setiap sore kawasan Pohon Pengantin ini memang ramai para pemain layangan. Tak hanya dari Salatiga, ada juga yang dari Kabupaten Semarang," kata Agus Rianto, seorang pemain layangan, Jumat (4/8/2023).

Dia datang secara berombongan dengan teman-temannya.

"Dulu awalnya hanya ingin melihat-lihat, karena ada yang jual layangan dan benangnya, malah keterusan," ungkapnya.

"Seru aja, bisa mengenang masa kecil juga. Kalau main di sini lebih aman, tidak banyak kabel, areanya luas, dan yang pasti 'banyak musuh' untuk sangkutan," kata Agus sembari tertawa.

Menurut Agus, tak ada aturan saat bermain layangan di area Pohon Pengantin.

"Saling menghormati saja, tujuannya kan cari senang, ya kita bersenang-senang dengan bermain layang-layang ini," ujarnya.

Ramainya para pemain tersebut dimanfaatkan Dana, warga Bulusari Kelurahan Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Salatiga untuk berjualan.

Baca juga: Menikmati Kopi Racikan Barista Tuna Rungu Wicara di Cafe Hening Salatiga

 

"Ada dua jenis layangan yang saya jual, besar dan kecil. Ukuran besar Rp 5.000 dan yang kecil Rp 4.000," jelasnya.

"Ya lumayan, bisa laku 20-an layangan. Karena kalau yang sangkutan putus, biasanya membeli lagi. Para pemain itu baru pulang saat maghrib," kata Dana.

Sementara Jati warga Grogol mengajak keluarganya untuk menikmati sore di area Pohon Pengantin.

"Melihat keramaian sambil jajan, biar anak senang. Hiburan murah meriah, banyak jajanan juga," jelasnya.

Baca juga: Menikmati Kue Lumpur Bakar Khas Semarang, Jajanan Unik karena Pembuatannya

Pohon Pengantin merupakan sebuah pohon tunggal yang berada di area persawahan di Kelurahan Pulutan Kecamatan Sidorejo Kota Salatiga. Bentuknya yang meliuk menjadi keunikan tersendiri sehingga seringkali menjadi jujugan untuk menikmati sore hari karena pemandangannya sangat indah.

Dari informasi yang dihimpun, dulu kala ada dua pohon sejenis yang hidup, namun salah satunya sudah ditebang. Kedua pohon itu dicitrakan sebagai sepasang kekasih, dan saling setia hingga ajal menjemput.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Angkutan Kota Salatiga Terbakar saat Parkir di Depan Ruko

Regional
Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Hari Jadi Ke-78 Sumsel, Pemprov Serahkan Berbagai Bantuan untuk Panti Asuhan hingga Ponpes 

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

DPC PDI-P Kota Yogyakarta Perpanjang Penjaringan Bakal Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota

Regional
Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Napi Anak Pembunuh Polisi Ditangkap, Menyamar Jadi Penumpang Travel

Regional
Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Mengamuk, ODGJ di Lampung Tengah Bunuh Nenek Penderita Stroke

Regional
19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

19 Pekerja Ilegal yang Hendak Dikirim ke Kalimantan Diiming-imingi Gaji Rp 900.000

Regional
Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Malapraktik, Bidan di Prabumulih Ditetapkan Tersangka

Regional
Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Harkitnas dan Hari Jadi Ke-283 Wonogiri, Bupati Jekek: Penguasaan Teknologi Kunci Capai Indonesia Emas 2045

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

KPU Sikka Respons Kasus Caleg Terpilih Jadi Tersangka TPPO

Regional
Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Mengalami Pendarahan, 1 Jemaah Haji Asal Semarang Gagal Berangkat

Regional
KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

KKP Bongkar Penyelundupan BBM Ilegal dan TPPO di Maluku

Regional
Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Rebut Markas OPM di Hutan Maybrat, TNI Amankan Kotak Amunisi dan Puluhan Anak Panah

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Selasa 21 Mei 2024, dan Besok : Siang Cerah Berawan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com