Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS DAERAH

Dalam 3 Tahun, TP-PKK Trenggalek Berhasil Turunkan Perkawinan Anak Jadi 2,1 Persen

Kompas.com - 01/08/2023, 17:20 WIB
Inang Sh ,
Mikhael Gewati

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (TP-PKK) Kabupaten Trenggalek Novita Hardini menolak tegas perkawinan anak.

"Bagi saya, ilmu pengetahuan adalah kunci karena saya merasakan bagaimana menjadi anak yang pernah diminta dan bertumbuh dalam budaya yang percaya menikah itu untuk mengangkat derajat ekonomi keluarga,” katanya. 

Dia mengatakan itu dalam Workshop Pencegahan Perkawinan Anak (Cepak) bagi TP-PKK Kabupaten/Kota Jawa Timur di Kabupaten Trenggalek, Senin (1/8/2023).

“Saya menolak (perkawinan anak) dengan penuh keyakinan. Saya yakin, tanpa ilmu dan pengetahuan, derajat kemiskinanlah yang akan meningkat,” katanya dalam siaran pers. 

Oleh karena itu, Novita ingin semua anak memahami bahwa orang yang bisa membantu mengubah masa depan adalah dirinya sendiri.

Baca juga: Pemkab Trenggalek Borong 3 Penghargaan BKN Award 2023

“Maka dari itu, tujuan utama pernikahan haruslah meningkatkan kapasitas diri supaya bisa menjadi pelindung bagi diri sendiri ke depannya," katanya.

Untuk itu, dia meminta seluruh kader TP-PKK bergerak membangun komitmen di semua lini sampai pada tingkat dasa wisma untuk mewujudkan Desa Nol Perkawinan Anak. 

Novita juga meminta kader TP-PKK aktif menggelar kampanye pencegahan perkawinan anak di elemen organisasi masyarakat, forum perempuan, forum anak, serta forum pemerintah desa dan kabupaten.

“Pencegahan perkawinan anak ini adalah menjadi tanggung jawab bersama,” kata inisiator program Sekolah Perempuan Disabilitas, Anak, dan Kelompok Rentan (Sepeda Keren) itu.

Konsistensi TP-PKK Trenggalek dalam menyejahterakan hak anak juga membawa kabupaten ini mengalami penurunan angka perkawinan anak secara signifikan. 

Baca juga: Trenggalek Kini Punya Taman Laut Bioreeftek, Pilihan Wisata Konservasi

Pada semester 1-2023, angka perkawinan anak di Trenggalek menjadi 2,1 persen, turun dibandingkan tahun 2022 yang sebesar 3.80 persen dan tahun 2021 mencapai 7.67 persen.

Berkat capaian itu, TP-PKK Provinsi Jawa Timur memilih Trenggalek sebagai rumah rujukan belajar praktik baik penurunan perkawinan anak.

"Hari ini, TP PKK Kabupaten Trenggalek dipilih untuk menceritakan best practice apa saja yang Pemkab Trenggalek lakukan untuk menekan angka perkawinan usia anak," tuturnya.

Novita juga memaparkan beberapa inovasi dan langkah strategis yang dilakukan Tim Penggerak PKK selama ini. 

“Tidak hanya ketika sekarang, tetapi sejak 2019 sudah menjadi perhatian kami tentang bagaimana memberikan kemerdekaan yang benar-benar merdeka bagi anak anak," kata tokoh perempuan itu.

Baca juga: Saat Istri Bupati Trenggalek Pijat Pundak Tenaga Medis, Nakes: Sebelah Sini Juga Pegal, Bunda

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com