LOMBOK UTARA, KOMPAS.com - Bupati Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat, Djohan Sjamsu menyampaikan keinginannya untuk mengganti cidomo di Gili Trawangan dengan kendaraan listrik. Alasannya, untuk kenyamanan dan keamanan wisatawan.
Cidomo merupakan angkutan tradisional yang melayani wisatawan di Gili Trawangan. Cidomo merupakan akronim dari cikar, dokar, dan mobil.
Cidomo merupakan sebutan untuk delman atau dokar. Yaitu, kendaraan berbentuk kereta penumpang yang ditarik oleh seekor kuda.
"Memang itu keinginan kita dari dulu mengganti cidomo dengan mobil listrik seperti yang dipakai di lapangan golf. Kan kendaraan itu juga enggak ada polusi," kata Djohan di Mataram, Kamis (27/7/2023) seperti dikutip Antara.
Baca juga: Tempat Pembuangan Sampah di Gili Trawangan Lombok Utara Terbakar
Djohan menyebut, keinginannya untuk mengganti cidomo dengan kendaraan listrik itu juga sesuai dengan keinginan wisatawan. Menurutnya, wisatawan asing tidak suka dengan kendaraan yang menggunakan tenaga binatang.
"Kita memang takut juga dengan binatang, karena orang Barat tidak senang karena dianggap menyiksa binatang," ujarnya.
Baca juga: Liburan di Gili Trawangan, Wisatawan Asal Australia Ditemukan Meninggal di Bungalo
Nantinya, kendaraan listrik untuk wisatawan itu akan dikelola oleh penduduk lokal. Dengan begitu, penduduk lokal yang kini mengoperasikan cidomo tidak perlu khawatir kehilangan pekerjaan.
"Tentu kita berikan kesempatan kepada pengusaha lokal yang mengelola. Tidak pengusaha besar langsung masuk tapi pengusaha lokal kita berikan prioritas yang mengelola nanti. Supaya tidak kehilangan usaha maksud saya," jelasnya.
Meski begitu, belum diketahui kapan keinginan bupati itu akan direalisasikan.
Sementara itu, cidomo itu nantinya akan dipindah ke tempat lain yang membutuhkan.
Djohan tidak khawatir ciri khas Gili Trawangan dengan cidomo akan hilang. Menurutnya, kenyamanan dan keamanan wisatawan yang lebih utama.
"Kalau saya tidak terlalu bagaimana. Karena paling utama itu soal keamanan dan kenyamanan-nya," terang Djohan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.