SIKKA, KOMPAS.com - Koordinator Laboratorium Kesehatan Hewan Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Dokter Ronal Makin mengingatkan agar warga di wilayah itu tidak mengonsumsi daging anjing atau hewan penular rabies (HPR) lainnya yang menggigit manusia.
Hal tersebut disampaikan Ronald menanggapi informasi yang beredar bahwa anjing yang menggigit bocah berusia enam tahun sembilan bulan di Dusun Eko, Desa Timutawa, Kecamatan Talibura, telah dibunuh dan dikonsumsi warga.
Ada pun bocah tersebut telah meninggal dunia saat sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tc Hillers Maumere, Kamis (27/7/2023) dini hari.
"Saya mendapat informasi dari petugas lapangan bahwa anjing tersebut sudah dibunuh dan dagingnya dikonsumsi," ujar Ronal saat dihubungi, Jumat (28/7/2023).
Baca juga: 25 Warga Teluk Wondama Diduga Keracunan Setelah Makan Daging Anjing
Menurutnya, kendati virus rabies bisa mati di suhu 60 celcius selama 5 menit. Namun akan sangat berbahaya jika tidak dimasak dengan sempurna.
Ronal mengimbau daging anjing yang menggigit manusia atau yang dicurigai rabies tidak boleh konsumsi. Sebaiknya dikubur untuk mencegah hal yang tidak diinginkan.
"Anjing yang menggigit manusia atau anjing dan atau hewan lain kemudian dicurigai rabies, apabila dilakukan eliminasi, kepala anjing diantar ke Lab Keswan Sikka, tubuh lain dari HPR tersebut harus dikubur," ujarnya.
Ia mengimbau agar warga yang memiliki hewan penularan virus untuk dikandangkan atau diikat, demi mengurangi penyebaran virus rabies.
Pemkab Sikka menetapkan kejadian luar biasa (KLB) rabies sejak 16 Mei 2023 menyusul tingginya kasus gigitan hewan penular rabies.
Bupati Sikka Fransiskus Roberto Diogo menyurati camat, lurah dan kepala desa se-Kabupaten Sikka untuk melakukan upaya pencegahan penyebaran virus rabies.
Baca juga: Didesak Buat Aturan Larangan Perdagangan Daging Anjing, Gibran: Ojo Kesusu
Ia meminta agar penyuluhan serta koordinasi informasi edukasi (KIE) dilakukan secara rutin kepada masyarakat tentang bahaya penyakit rabies dan cara pencegahannya.
Selain itu, korban yang digigit anjing segera mencuci tangan dengan sabun atau detergen pada air mengalir selama 15 menit, kemudian melapor ke puskesmas atau rabies center terdekat untuk mendapatkan vaksin anti rabies (VAR) sesuai indikasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.