Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Buka Palang yang Dipasang Warga di SMA Negeri Yokiwa Jayapura

Kompas.com - 13/07/2023, 19:07 WIB
Roberthus Yewen,
Andi Hartik

Tim Redaksi

SENTANI, KOMPAS.com - SMA Negeri Yokiwa yang berada di Kampung Yokiwa, Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Papua, dipalang sejak Sabtu (8/7/2023). Palang itu akhirnya dibuka oleh pihak Kepolisian Sektor Sentani Timur pada Kamis (13/7/2023) atau setelah 5 hari kasus pemalangan.

Sekolah yang berada di wilayah perbatasan antara Kabupaten Jayapura dan Kabupaten Keerom ini dipalang selama 5 hari oleh warga berinisial EA yang merupakan adik kandung dari kepala suku setempat di Kampung Yokiwa.

Baca juga: Penuhi Tuntutan Orangtua Calon Siswa, SMAN di Jayapura Terima Semua Pendaftar meski Tak Lolos Seleksi

Wakapolsek Sentani Timur Iptu Seryanto A.P Kreutha mengatakan, SMA Negeri Yokiwa ini dipalang sejak Sabtu (8/7/2023) oleh EA. Sempat dibuka oleh Kepala Suku Benhur Awoitauw, tetapi kembali dipalang lagi pada Senin (10/7/2023).

"Kami polisi akhirnya mengambil tindakan tegas dengan membuka kayu palang SMA Negeri Yokiwa," ungkapnya dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Bom Udara Peninggalan Perang Dunia II di Jayapura Dimusnahkan

Pembukaan kayu palang di SMA Negeri Yokiwa ini dipimpin langsung oleh dirinya bersama puluhan personel Satuan Samapta dan disaksikan langsung oleh Kepala Sekolah, Yoap Septinus Pedai, dan warga sekitar yang mendukung aksi tegas kepolisian.

Terpisah, Kapolres Jayapura AKBP Fredrickus W.A Maclarimboen membenarkan aksi pemalangan yang dilakukan seorang warga berinisial EA. Pihaknya membuka paksa palang itu supaya tidak menganggu aktivitas belajar mengajar di sekolah tersebut.

"Aksi pemalangan ini dilakukan pelaku yang mengakui sebelumnya saat ditemui melakukan aksi pemalangan SMA Negeri Yokiwa dengan motif kecewa atau kesal, ada proyek pembangunan asrama siswa dan rumah guru di lingkungan sekolah tersebut," kata Fredrickus.

Fredrickus menyampaikan, pelaku sendiri sudah minta proyek tersebut kepada Pj Bupati dan Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura. Namun, proyek tersebut diberikan kepada orang lain.

Fredrickus menegaskan bahwa pihaknya tidak mentoleransi aksi - aksi seperti ini karena dapat mengganggu aktivitas belajar mengajar.

"Beberapa warga yang ditemui termasuk kepala suku tidak ingin kasus pemalangan ini terjadi, karena dapat merugikan anak-anaknya yang ingin bersekolah," tegasnya.

Dia menyatakan, pihaknya tidak menutup ruang diskusi. Pihaknya meminta supaya kasus itu diselesaikan baik-baik.

"Jika sudah merugikan jelas perintah saya agar pelaku pemalangan dapat diamankan, namun saat didatangi ia sudah tidak berada di kediamannya yang tidak jauh dari sekolah tersebut," kata Fredrickus dengan tegas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Cekcok Usai Pesta Miras, Kakak Bacok Adik Kandung Pakai Parang di NTT

Cekcok Usai Pesta Miras, Kakak Bacok Adik Kandung Pakai Parang di NTT

Regional
[POPULER NUSANTARA] Detik-detik Kilang Pertamina di Balikpapan Terbakar | Nama Program 'Makan Siang Gratis' Diubah

[POPULER NUSANTARA] Detik-detik Kilang Pertamina di Balikpapan Terbakar | Nama Program "Makan Siang Gratis" Diubah

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Sedang

Regional
Cycling de Jabar 2024 Makin Populer, Upaya Menumbuhkan Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Cycling de Jabar 2024 Makin Populer, Upaya Menumbuhkan Pariwisata dan Ekonomi Lokal

Regional
Detik-detik Buronan Tewas Ditembak Polisi di Pekanbaru

Detik-detik Buronan Tewas Ditembak Polisi di Pekanbaru

Regional
Terekam CCTV, Pengendara Motor di Purwakarta Terlindas Truk Saat Ditilang Polisi

Terekam CCTV, Pengendara Motor di Purwakarta Terlindas Truk Saat Ditilang Polisi

Regional
Cerita Tambal Ban di Pamekasan Bisa Naik Haji, Daftar dari 2011

Cerita Tambal Ban di Pamekasan Bisa Naik Haji, Daftar dari 2011

Regional
Rem Panas, Truk Tronton di Cilacap Nyaris Terbakar

Rem Panas, Truk Tronton di Cilacap Nyaris Terbakar

Regional
Kesaksian Kernet Bus Rombongan 'Study Tour' di OKI, Sopir Banting Setir hingga Terbalik

Kesaksian Kernet Bus Rombongan "Study Tour" di OKI, Sopir Banting Setir hingga Terbalik

Regional
Kedapatan Bawa Sabu-sabu, 2 Mahasiswa di Ambon Ditangkap Polisi

Kedapatan Bawa Sabu-sabu, 2 Mahasiswa di Ambon Ditangkap Polisi

Regional
Tahap I Selesai, Bupati Jekek: Revitalisasi Wisata Waduk Gajah Mungkur Dilanjutkan ke Tahap II

Tahap I Selesai, Bupati Jekek: Revitalisasi Wisata Waduk Gajah Mungkur Dilanjutkan ke Tahap II

Regional
Gara-gara Mabuk Miras, Kakak Bacok Adik Pakai Parang di NTT

Gara-gara Mabuk Miras, Kakak Bacok Adik Pakai Parang di NTT

Regional
Pria di Gresik Mendadak Tewas Usai Berkencan dengan PSK, Diketahui Konsumsi Obat Kuat

Pria di Gresik Mendadak Tewas Usai Berkencan dengan PSK, Diketahui Konsumsi Obat Kuat

Regional
Pendaki Asal Surabaya yang Hilang di Gunung Kerinci Ditemukan Selamat

Pendaki Asal Surabaya yang Hilang di Gunung Kerinci Ditemukan Selamat

Regional
Bus Rombongan 'Study Tour' Tabrak Truk di OKI, Sopir Melarikan Diri

Bus Rombongan "Study Tour" Tabrak Truk di OKI, Sopir Melarikan Diri

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com