Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kirab Malam 1 Suro Keraton Solo, Pengunjung Dilarang Nyalakan "Flash" dan Pakai Baju Merah

Kompas.com - 13/07/2023, 12:40 WIB
Labib Zamani,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

SOLO, KOMPAS.com - Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat atau Keraton Solo, Jawa Tengah, akan menggelar kirab pusaka malam 1 Suro dengan mengarak kerbau bule keturunan Kiai Slamet pada Rabu (19/7/2023) malam.

Kirab pusaka malam 1 Suro dimulai pukul 20.00 WIB diikuti sekitar 5.000 orang.

Pengageng Sasana Wilapa Keraton Solo, KP Dani Nur Adiningrat mengatakan, terkait jumlah kerbau bule keturunan Kiai Slamet yang akan mengikuti kirab pusaka malam 1 Suro masih belum pasti.

"Berapa jumlah pusaka (kerbau bule keturunan Kiai Slamet) tentatif. Jumlah pusaka tergantung Ingkang Dalem Sinuhun. Di last minute Sinuhun minta berapa pusaka," kata Dani dihubungi Kompas.com, Kamis (13/7/2023).

Baca juga: Perbedaan Tradisi Malam 1 Suro di Keraton Yogyakarta dan Keraton Surakarta

Kirab pusaka malam 1 Suro akan melewati rute yang sama seperti pada pelaksanaan tahun-tahun sebelumnya.

Kirab pusaka malam 1 Suro Keraton Solo mengambil rute Supit Urang, Jalan Pakubuwana, Gapura Gladag, Jalan Jenderal Sudirman, Jalan Mayor Kusmanto, Jalan Kapten Mulyadi, Jalan Veteran, Jalan Yos Sudarso, Jalan Slamet Riyadi dan kembali ke Keraton Solo.

Pihaknya mengatakan, Keraton Solo mengundang tamu-tamu pejabat untuk mengikuti kirab malam 1 Suro. Terkait siapa saja yang diundang, pihaknya belum bisa memastikan karena undangan dibuat langsung oleh PB XIII Hangabehi.

Menurut Dani, Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka juga diundang dalam kirab malam 1 Suro. Orang nomor satu di Solo ini akan hadir atau tidak, dirinya belum bisa memastikan.

"Jadi tentatif tidak bisa menyebutkan siapa-siapa yang mau rawuh (datang). Kalau tahun lalu kan (Wali Kota Solo) ikut. Tapi kami berharap Pak Wali Mas Gibran ikut serta seperti tahun kemarin karena ini adalah event budaya," terang dia.

Lebih jauh, Dani mengimbau, pengunjung yang menyaksikan kirab untuk tidak menyalakan lampu flash karena akan membuat takut kerbau bule.

Selain itu, pengunjung juga diimbau untuk tidak memakai pakaian yang warnanya mencolok.

"Pengunjung diimbau tidak memakai pakaian yang warna merah atau warna-warna (mencolok). Karena apa? Bukan masalah kerbau juga. Kita menyongsong 1 Suro, 1 Muharram jadi untuk introspeksi diri," ungkap Dani.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

8 Alat Musik Tradisional Sumatera Barat dan Cara Memainkannya

Regional
Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Trauma, Gadis Pemohon KTP Korban Pelecehan Seksual di Nunukan Menangis Saat Diperiksa

Regional
PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

PKB-Gerindra Jajaki Koalisi untuk Pilkada Jateng, Gus Yusuf: Cinta Lama Bersemi Kembali

Regional
Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Sempat Jadi Bupati Karanganyar Selama 26 Hari, Rober Christanto Maju Lagi di Pilkada

Regional
Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Antisipasi Banjir, Mbak Ita Instruksikan Pembersihan dan Pembongkaran PJM Tanpa Izin di Wolter Monginsidi

Regional
Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com