Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sidak Kebutuhan Pokok di Pasar Colomadu, Mendag Zulhas Puji Bupati Karanganyar, Dinilai Berhasil Kendalikan Harga

Kompas.com - 12/07/2023, 11:21 WIB
Labib Zamani,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KARANGANYAR, KOMPAS.com - Menteri Perdagangan (Mendag) Zulkifli Hasan inspeksi mendadak (sidak) harga kebutuhan pokok di Pasar Colomadu, Karanganyar, Jawa Tengah, Rabu (12/7/2023).

Mendag bersama rombongan Kementerian Perdagangan tiba di Pasar Colomadu sekitar pukul 08.45 WIB.

Kedatangan orang nomor satu di Kementerian Perdagangan disambut oleh Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan Tenaga Kerja Koperasi dan UKM Karanganyar, Martadi.

Baca juga: Kunjungi Pabrik Hyundai di Bekasi, Mendag Zulhas Harap Indonesia Bisa Jadi Eksportir Mobil Listrik

Zulhas, sapaan akrabnya langsung meninjau beberapa lapak pedagang kebutuhan pokok. Ada pedagang telur, minyak dan cabai. Zulhas juga menanyakan harga kebutuhan pokok ke pedagang.

Menurut dia, harga kebutuhan pokok di Pasar Colomadu, Karanganyar cenderung stabil. Meski ada kenaikan, tetapi tidak signifikan. Misalnya telur semula harganya Rp 32.000 per kilogram turun menjadi Rp 31.000 per kilogram.

Kemudian harga ayam cenderung turun dari Rp 40.000 per kilogram menjadi Rp 38.000 per kilogram, bawang Rp 35.000 per kilogram, cabai rawit Rp 23.000 per kilogram.

Dikatakannya harga telur masih relatif tinggi. Sehingga perlu waktu untuk menurunkannya.

"Ya memang perlu waktu. Ayamkan tidak bisa bertelur sehari dua kan? Jadi perlu waktu. Saya kira minggu depan, dua minggu lagi akan turun," kata dia.

Zulhas pun memuji Bupati Karanganyar Juliyatmono, karena dinilai berhasil mengendalikan harga kebutuhan pokok di pasar tradisional.

Baca juga: Waketum PAN: Zulhas Tak Terdaftar sebagai Bacaleg karena Ada Kemungkinan Jadi Bacawapres

"Terima kasih Bupati. Sampaikan salam ini harga-harga cenderung stabil bahkan cenderung turun. Pasti ini Bupatinya kerja keras," kata Zulhas di Pasar Colomadu, Karanganyar, Rabu.

Zulhas menyampaikan, secara nasional harga kebutuhan pokok cenderung turun.

"Rata-rata kan inflasi cuma 3,5 persen. Bulan ini malah rendah sekali. Jadi rata-rata secara umum (harga kebutuhan pokok) turun," ungkap dia.

Seorang pedagang Pasar Colomadu, Dwiyatun (57) mengatakan, penurunan harga cabai terjadi mulai dua hari lalu. Cabai rawit merah dari semula harganya Rp 25.000 per kilogram turun menjadi Rp 18.000 per kilogram.

Baca juga: Tinjau Pasar Seketeng di Sumbawa, Mendag Zulhas Sebut Harga dan Stok Bahan Pokok Stabil

Kemudian cabai merah kriting harganya Rp 32.000 per kilogram turun menjadi Rp 20.000 hingga Rp 22.000 perkilogran. Cabai lalap harga semula Rp 25.000 per kilogram menjadi Rp 18.000 per kilogram.

Dwiyatun mengaku turunnya harga cabai secara signifikan karena pasokan melimpah. Selama ini, kata Dwiyatun cabai yang dia jual dipasok langsung dari petani cabai asal Cepogo, Boyolali.

"Sebabnya (harga cabai turun) banyak yang panen. Pasokan dari Cepogo," kata Dwiyatun.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Soal Wacana DPA Dihidupkan Kembali, Mahfud MD Sebut Berlebihan

Regional
Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Baliho Bakal Cawalkot Solo Mulai Bermunculan, Bawaslu: Belum Melanggar

Regional
Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Ayah di Mataram Lecehkan Anak Kandung 12 Tahun, Berdalih Mabuk sehingga Tak Sadar

Regional
Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Jembatan Penghubung Desa di Kepulauan Meranti Ambruk

Regional
Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Universitas Andalas Buka Seleksi Mandiri, Bisa lewat Jalur Tahfiz atau Difabel

Regional
Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Pemkab Bandung Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut dari BPK RI

Regional
Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Berikan Pelayanan Publik Prima, Pemkab HST Terima Apresiasi dari Gubernur Kalsel

Regional
Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Penculik Balita di Bima Ditangkap di Dompu, Korban dalam Kondisi Selamat

Regional
Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Candi Ngawen di Magelang: Arsitektur, Relief, dan Wisata

Regional
Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Pria di Magelang Perkosa Adik Ipar, Korban Diancam jika Lapor

Regional
Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Rambutan Parakan Terima Sertifikat Indikasi Geografis Pertama

Regional
Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Air Minum Dalam Kemasan Menjamur di Sumbar, Warga Wajib Waspada

Regional
Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Bersama Mendagri dan Menteri ATR/BPN, Walkot Makassar Diskusikan Kebijakan Pemda soal Isu Air di WWF 2024

Regional
Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Ditahan 3 Hari, Dokter yang Cabuli Istri Pasien di Palembang Kena DBD

Regional
Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Pegi Disebut Otak Pembunuhan Vina Cirebon, Polisi: Ini Masih Pendalaman

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com