Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jemaah Haji Riau Dilarang Bawa Oleh-oleh, Timwas Haji DPR: Harusnya Boleh

Kompas.com - 07/07/2023, 10:48 WIB
Idon Tanjung,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PEKANBARU, KOMPAS.com - Anggota Komisi 8 DPR RI yang juga Tim Pengawas (Timwas) Haji 2023 Achmad, menyoroti persoalan jemaah haji dari Provinsi Riau yang dilarang membawa tas tentengan berisi oleh-oleh saat pulang ke Tanah Air.

Sebagian besar barang-barang dalam tas tentengan yang dibawa jemaah haji itu terpaksa dibuang di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Pasalnya, petugas Saudia Airlines yang merupakan orang Indonesia melarang jemaah haji membawa oleh-oleh, meski isinya makanan, air zamzam, dan kain ihram.

Padahal, saat jemaah haji bertanya ke petugas Saudia Airlines orang Arab, diperbolehkan membawa oleh-oleh.

Baca juga: Cerita Jemaah Haji Riau Kecewa Dilarang Bawa Oleh-oleh, Dibuang di Bandara Jeddah

Achmad mengaku telah berkoordinasi dengan Direktorat Jenderal (Dirjen) Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU), Kementerian Agama (Kemenag), terkait persoalan ini.

"Saya sudah koordinasi dengan Dirjen PHU terkait masalah ini. Mereka kurang memahami tugasnya. Sebenarnya itu boleh (bawa tentengan), enggak masalah," kata Achmad kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Jumat (7/7/2023).

Dia menyebut, Dirjen PHU akan sosialisasikan lagi soal aturan jemaah haji membawa barang tentengan kepada petugas dari Indonesia yang ada di Bandara King Abdul Aziz Jeddah.

Sebab, kata Achmad, petugas dari Arab sendiri memperbolehkan jemaah haji membawa barang tentengan.

"Dari Arab sendiri memperbolehkan. Sepanjang itu sesuai dengan kapasitas kabin pesawat. Kecuali melebihi kapasitas. Tapi kalau barang-barang tentengan boleh. Petugas tidak paham dengan itu," kata Achmad.

Politikus Partai Demokrat asal Riau ini, meminta petugas yang ada di Bandara Jeddah dan Madinah, agar mereka memperbolehkan jemaah haji Indonesia yang akan pulang ke Tanah Air membawa barang tentengan.

Persoalan seperti ini, kata Achmad, baru kali ini terjadi. Sebelumnya, jemaah haji diperbolehkan membawa tas tentengan.

"Baru kali ini terjadi. Kloter dua Batam (BTH) ini yang baru mengalami hal seperti itu. Kami saja pulang kemarin itu bawa tentengan tak masalah. Jadi, petugas itu yang salah pengertian. Tidak memahami tugasnya. Ke depannya tidak ada lagi larangan membawa tas tentengan," kata mantan Bupati Rokan Hulu ini.

Baca juga: Alasan Jemaah Haji Makassar Pulang Berpakaian Glamor dan Emas 180 Gram, Malu Dihujat Netizen

Cerita jemaah haji oleh-oleh dibuang di bandara

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 374 jemaah haji kloter 2 BTH atau kloter 1 Embarkasi Haji Antara (EHA) Riau yang merupakan jemaah haji asal Kota Pekanbaru telah tiba di Pekanbaru, Rabu (5/7/2023).

Namun, jemaah haji ini pulang dengan rasa kecewa karena tas tentengan berisi oleh-oleh yang hendak dibawa pulang tidak diperbolehkan oleh petugas Saudia Airlines.

Hal ini diceritakan oleh salah satu jemaah haji asal Pekanbaru, Ahmad S Udi (52).

"Kami mendapat perlakuan yang tidak menyenangkan dari petugas Saudia Airlines, karena sebagian barang-barang untuk oleh-oleh tidak dibolehkan dibawa pulang. Sehingga, terpaksa kami buang di Bandara King Abdul Aziz di Jeddah," cerita Ahmad kepada Kompas.com melalui sambungan telepon, Kamis (6/7/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Usai Kecelakaan Maut Subang, Tim Gabungan Cek Kelayakan Bus Pariwisata di Banyumas

Regional
Soal 'Study Tour', Gibran: Jangan Dihilangkan

Soal "Study Tour", Gibran: Jangan Dihilangkan

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta, Gibran Bakal Salurankan Bantuan Meski Tak ber-KTP Solo

Regional
Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan  Bertemu Pj Gubernur Banten

Usai dari Lebak, 1.500 Warga Baduy Lanjutkan Perjalanan Bertemu Pj Gubernur Banten

Regional
Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Kasus Penyerangan di Montong Lombok Barat, 2 Orang Ditetapkan Tersangka

Regional
Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Siswi SMA Diperkosa Ayah Tiri dan Kakek, Pelaku Ancam Bunuh Ibu Korban

Regional
Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Isi Ratusan Liter BBM Subsidi di Kapal, 2 Warga Labuan Bajo Ditangkap

Regional
Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Sakit, 7 Calon Jemaah Haji Embarkasi Solo Ditunda Berangkat ke Tanah Suci

Regional
Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Tabungan Rp 5 Juta Terbakar, Penjual Angkringan di Solo: Padahal buat Mengembangkan Usaha

Regional
2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

2 Penambang Timah Rakyat Ilegal di Babel Tertimbun Lumpur, 1 Tewas Tenggelam

Regional
Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Kasus Oknum Polisi Diduga Aniaya Warga Aceh Utara hingga Tewas Berakhir Damai

Regional
Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Tak Gubris Ajakan Salaman, Pelajar di Semarang Disetrika Kakak Kelasnya

Regional
Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Terdampak Banjir, Aliran Listrik ke 1.890 Pelanggan PLN Padam

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com