Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pengumuman Hasil PPDB Jateng, 220.101 Peserta Didik Baru Diterima di SMAN/SMKN

Kompas.com - 30/06/2023, 22:37 WIB
Titis Anis Fauziyah,
Khairina

Tim Redaksi

SEMARANG, KOMPAS.com-Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Jawa Tengah resmi mengumumkan hasil Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) 2023/2024 melalui https://ppdb.jatengprov.go.id/ pada pukul 17.00 WIB, Jumat (30/6/2023) ini.

Kepala Disdikbud Jateng Uswatun Hasanah mengatakan, pengumuman tersebut sesuai dengan jadwal juknis PPDB.

Total sebanyak 220.101 peserta didik lolos proses seleksi PPDB dan tinggal melakukan daftar ulang ke SMAN/SMKN.

“Untuk total yang SMA Negeri daya tampungnya 117.388 siswa, yang lolos seleksi itu 117.105, ini tidak terisi 28 kursi. Kemudian yang SMK Negeri daya tampungnya 103.137, yang lolos seleksi itu 102.996, sehingga kursi kosong 141,” tutur Uswatun melalui sambungan telepon.

Baca juga: Banyak Anak Miskin Tak Bisa Daftar Jalur Afirmasi PPDB Jateng, Ombudsman Minta Disdikbud Benahi Sistem

Sebelumnya, pihaknya menyampaikan potensi lulusan SMP sederajat sejumlah 534.242 peserta didik. Lalu, daya tampung 41,28 persen atau 220.525 kursi.

“Nah 41,28 persen ini distribusi pada 362 SMA Negeri, dan 236 SMK Negeri. Artinya di sini kan kita daya serapnya bisa melebihi awal target. Pencapaian kita kan 99,92 persen, masih kurang 0,8 persen. Totalnya 169 kursi yang kosong,” lanjutnya.

Sebelumnya, pihaknya menyampaikan hingga berakhirnya masa pemilihan sekolah dan pendaftaran, pada tanggal 27 pukul 17.00 WIB jumlah akun yang setujui ini ada 317.406.

“Kemudian jumlah akun yang melakukan aktivasi 316.636 ini mungkin sebagian langsung milih swasta sehingga ada selisih di situ,” katanya.

Baca juga: Pendaftaran PPDB Jateng Berakhir, Ombudsman Terima 35 Laporan Siswa Miskin Tak Bisa Daftar Jalur Afirmasi

Menurutnya, sebanyak 169 kursi kosong itu disebabkan beberapa hal. Pertama terdapat sejumlah SMK negeri yang peminatnya kurang.

“Utamanya pada program keahlian tertentu. Misalnya kayak kecantikan gitu ya, rombelnya agak banyak, peminatnya kan enggak terlalu banyak, yang laki-laki juga enggak ke situ,” terangnya.

Berikutnya, alasan lainnya karena sekolahnya berada di pinggiran atau sulit dijangkau oleh transportasi umum. Kemudian adanya kecenderungan setiap individu untuk memilih sekolah tertentu.

“Jadi misalnya saya suka SMK, tapi adanya SMA, enggak mau ah,” tandasnya.

Terakhir, adanya calon peserta didik yang langsung memutuskan untuk memilih mendaftar ke sekolah swasta, atau langsung ke madrasah aliyah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Nyetir Sambil Pangku Anak, Isuzu Traga Tabrak Hillux di Wonogiri, 2 Orang Tewas

Regional
Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Gibran Kunker ke UEA dan Qatar, Teguh Prakosa Jadi Plh Wali Kota Solo

Regional
Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Istri Hamil, Pria di Banyumas Malah Setubuhi Anak Tiri Berulang Kali

Regional
Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Bocah 10 Tahun di Wonosobo Tewas Terseret Arus Bogowonto Usai Bermain Futsal

Regional
Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Mobil Brimob Dicuri di Bandara Sentani, Pelaku Ditangkap Usai Ban Mobil Ditembak

Regional
Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Mengenal Urban Hiking Semarang, Komunitas Pejalan Kaki yang Hobi Menanjaki Perkampungan

Regional
Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Gibran Izin Tak Masuk Kerja 5 Hari untuk Kunker ke UEA dan Qatar

Regional
Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Cerita Abdul Hamid Korban Banjir Nunukan, Tidur Memeluk Parang untuk Usir Buaya dan Ular Hitam

Regional
Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Bupati HST Lepas 125 Atlet Popda Tingkat Provinsi Kalsel 2024

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Minggu 12 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Berawan

Regional
Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Update Banjir Bandang di Agam, 6 Meninggal, 11 Orang Belum Ditemukan

Regional
Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Banjir Padang Panjang, 2 Warga Hilang, Belasan Rumah Terendam

Regional
Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Korban Tewas akibat Banjir Lahar Gunung Marapi Bertambah Jadi 14 Orang

Regional
Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Terjerat Alang-alang, Pendaki asal Kendal Terjatuh ke Jurang Gunung Andong

Regional
Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Tinggi Badan Capai 2 Meter, Bocah SD di Jambi Bercita-cita Ingin Jadi Tentara

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com