SEMARANG, KOMPAS.com - Mahasiswi teknik mesin Universitas Diponegoro (Undip), Anindita Syafa Nabila Riski (21) ditemukan meninggal saat mendaki Gunung Lawu, pada Minggu, (25/6/2023).
Pantauan Kompas.com di rumah duka, tampak sejumlah saudara mrndampingi ibu dan keluarga almarhum yang masih berlinang air mata.
Salah satu sepupu almarhum Anindita, Dewi mengatakan bila anak kedua dari dua bersaudara itu telah meminta izin kepada orangtuanya untuk mendaki ke Gunung Lawu.
Baca juga: Mahasiswi Meninggal di Gunung Lawu, Mapala Kompas Undip Semarang Kirim Karangan Bunga ke Rumah Duka
“Kan ini habis ujian (Ujian Akhir Semester), terus (Alm Anindita) pengen naik ke Lawu,” ujarnya di rumah duka yang beralamat di Graha Sendang Mulyo, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Senin, (26/6/2023).
Dia juga menambahkan bila Anin sejak lama berangan-angan untuk bisa mendaki gunung itu. Hobi Anin mendaki gunung baru dijajal saat duduk di bangku kuliah.
“(Orang tuanya tau?) Tau. Itu sudah keinginannya dari dulu gitu lo. Pengen banget naik ke Lawu,” paparnya.
Terlebih, Anindita juga memiliki seorang kakak kandung laki-laki satu almamater yang memiliki hobi yang sama.
“Kakak adik suka naik gunung. Belum tau ya pernah dilarang atau tidak naik gunung. Tetapi kalau naik gunung selalu izin. Soalnya kakaknya, Mas Panji itu kan suka naik gunung,” tuturnya
Lebih lanjut, mahasiswi yang tergabung dalam Mahasiswa Pecinta Alam (Mapala) Kompas Undip itu disebut memiliki riwayat asam lambung dan mudah kelelahan. Tak jarang, saat mengalami kelelahan, Anindita kerap kali pingsan.
Baca juga: Detik-detik Mahasiswi Undip Meninggal di Gunung Lawu, Alami Muntah, Sesak Napas dan Mulut Berbusa
“Soalnya orangnya itu (Alm Anindita) kalau kecapean dikit langsung pingsan gitu. Tapi pas itu waktu kecil,” imbuhnya.
Menurut keterangannya, Alm Anindita telah mengecek kesehatan terlebih dahulu sebelum melakukan pendakian. Terlebih, ia juga membawa obat-obatan saat mendaki.
“Kemarin sempet cek (kesehatan) dan tetep bawa obat. Soalnya itu kan kalau kedinginan, asam lambungnya naik jadi rentan,” terangnya.
Sebagai informasi, jenazah tiba di kediamannya pukul 02.00 WIB, Senin (26/6/2023) malam. Kemudian pukul 09.30 WIB jenazah disalatkan oleh puluhan jemaah di Musala Daarussalaam di sebelah kiri rumahnya.
Lalu sekitar 10.00 WIB jenazah diantarkan ke tempat peristirahatan terakhirnya di Tempat Pemakaman Umum, Kaliwiru, Candisari, Kota Semarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.