Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diimingi Jadi Pekerja Migran, 30 Orang di Sumsel Jadi Korban TPPO

Kompas.com - 26/06/2023, 20:14 WIB
Aji YK Putra,
Gloria Setyvani Putri

Tim Redaksi

PALEMBANG, KOMPAS.com - Sebanyak 30 orang di Sumatera Selatan menjadi korban perdagangan manusia setelah diiming-imingi menjadi pekerja migran.

Hal itu terungkap setelah tim Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO) Polda Sumatera Selatan berhasil mengungkap 19 kasus human trafficking di sejumlah wilayah hukumnya.

Wakapolda Sumatera Selatan Brigjen Pol Zulkarnain mengatakan, 19 kasus itu terungkap sepanjang periode 5 hingga 25 Juni 2023. Dari pengungkapan kasus tersebut, mereka menangkap 21 orang yang menjadi otak dari perdagangan manusia tersebut.

Baca juga: Anaknya Diduga Dicabuli Ayah Tiri, Pekerja Migran Asal Gresik Curhat soal Respons Polisi di Akun Twitter Ganjar

Menurut Zulkarnain, dari hasil pemeriksaan para pelaku rata-rata mengiming-imingi korban dapat bekerja di luar negeri setelah menyetorkan sejumlah uang. Namun, saat uang disetorkan, korban tak kunjung diberangkatkan bahkan ada yang malah dijadikan sebagai Pekerja Seks Komersial (PSK).

“Keterangan 21 tersangka ini masih terus dikembangkan tim Satgas TPPO untuk mengungkap tempat-tempat lain yang dijadikan penampungan,” kata Zulkarnain dalam rapat koordinasi Satgas Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO), Senin (26/6/2023).

Zulkarnain menegaskan, jumlah penanganan perkara ungkap TPPO paling banyak berada di Palembang dengan korban sebanyak 15 orang dan delapan orang tersangka.

Sementara di Polres Ogan Ilir dan Banyuasin, Muara Enim dan Musi Banyuasin (Muba), Prabumulih dan OKU Timur, tercatat masing-masing menerima satu laporan polisi dengan jumlah korban satu serta satu tersangka. Kemudian, Polres PALI terdapat dua laporan dengan jumlah korban dua orang dan dua tersangka.

Dengan banyaknya kasus tersebut, warga diminta untuk waspada terlebih lagi mempercayai seseorang yang menjanjikan dapat memberangkatkan ke luar negeri dengan gaji yang besar.

Baca juga: 100.000 Pekerja Migran Indonesia Dideportasi dalam 3 Tahun, Kepala BP2MI: Ada 1-2 Peti Mati Setiap Hari

“Modus serta cara yang digunakan sangat beragam dan terus berkembang, serta melibatkan sindikasi sebagai pelakunya. Warga juga diminta waspada, laporkan ke polisi bila melihat ada yang mencurigakan,” imbuhnya.

Satgas TPPO Sumatera Selatan saat ini terus melakukan penyelidikan untuk mengembangkan kasus yang terungkap. Zulkarnain menduga bahwa jaringan ini diperkirakan akan terus menyasar para korban lain.

“Satuan tugas tidak boleh merasa puas dan underestimate karena masih banyak yang harus ditingkatkan dalam pelaksanaanya untuk memberikan perlindungan bagi seluruh warga negara indonesia," tegas Zulkarnain.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Ingin Tiru Aplikasi Sapawarga, Pemkab Blora Lakukan Kunjungan ke Pemprov Jabar

Regional
Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Cerita Jadi Jemaah Haji Termuda di Semarang, Halima Ngaku Sudah Nabung sejak TK

Regional
Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Pekanbaru Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Ringan

Regional
Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Mantan Bos PSIS dan Ketua Citarum Jogging Club Kompak Dukung Mbak Ita Maju di Pilwalkot Semarang 2024

Regional
Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Begini Kondisi Anak yang Diracuni Ibu Tiri di Rokan Hilir

Regional
Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Demi Curi Mobil, Sindikat Ini Beli GPS Rp 1,2 Juta Tiap Beraksi

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 9 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Banjir Bandang Rendam Ratusan Rumah di Melawi Kalbar, Jembatan Putus

Regional
Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Polisi Gagalkan Peredaran 145 Bungkus Jamur Tahi Sapi di Gili Trawangan

Regional
Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Bantah Pemerasan, Kejati NTB Sebut Pegawai Kejagung Ditangkap karena Bolos

Regional
Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Jaga Kekondusifan Setelah Pemilu, Perayaan HUT Ke-283 Wonogiri Dilakukan Sederhana

Regional
Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Pengakuan Ibu Racuni Anak Tiri di Riau: Saya Kesal sama Bapaknya

Regional
Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Selesaikan Persoalan Keterlambatan Gaji PPPK Guru di Kota Semarang, Mbak Ita: Sudah Siap Anggarannya, Gaji Cair Sabtu Ini

Regional
Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Beri Sinyal Maju Pilkada Semarang, Mbak Ita: Tinggal Tunggu Restu Keluarga

Regional
Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Terjepit di Mesin Conveyor, Buruh Perusahaan Kelapa Sawit di Nunukan Tewas

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com