KOMPAS.com - Masalah tabungan murid di sejumlah sekolah dasar (SD) di Kabupaten Pangandaran macet atau tidak bisa dicairkan masih menjadi sorotan.
Orangtua siswa terus berusaha mencari banyak cara agar uang tabungan murid ini bisa dicairkan.
Kejadian uang tabungan murid tak bisa cair ini juga terjadi di SD Negeri 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Hanya saja, kepala sekolah di SD tersebut ternyata baru setahun menjabat. Karena kepala sekolah baru, maka ia tidak paham asal muasal tabungan murid hingga macet tak terbayarkan.
"Kalau itu (nilai uang tabungan yang belum dikembalikan) ada catatan di buku. Permasalahan ini saya tidak tahu, karena saya masih baru. Jadi, kurang begitu paham," ujar Nakizu Kepsek SD Negeri 2 Kondangjajar, Kecamatan Cijulang, Kabupaten Pangandaran.
Baca juga: Soal Tabungan Murid, Guru di Pangandaran Tak Bisa Bayar Utang dan Minta Pemkab Bantu Lunasi
Ia mengaku menjadi kepala sekolah di SD Negeri 2 Kondangjajar sudah hampir satu tahun berjalan.
"Tapi, awal masalah ini, saya belum tahu secara pasti," katanya.
Menanggapi dugaan adanya kerja sama pihak SD Negeri 2 Kondangjajar dengan koperasi, lagi-lagi Nakizu pun mengaku tidak tahu.
"Kami, kurang tahu. Yang jelas, kami menyimpan di koperasi dan mudah mudahan koperasi cepat mengembalikan agar kami bisa cepat mengembalikan ke orangtua murid," ucapnya.
Ia menyebut yang bertanggung jawab uang tabungan murid belum dikembalikan, tentu pihak sekolah.
"Ya, mungkin sekolah," kata Nakizu.
Baca juga: Guru yang Tak Kembalikan Uang Tabungan Siswa SD di Pangandaran Akan Disanksi Tegas
Seandainya uang tabungan murid tetap tidak cair, pihaknya tegas akan mendesak koperasi.
"Kita, tetap mendesak pihak koperasi agar segera mengembalikan uang tabungan siswa agar persoalan ini cepat selesai," ujarnya.
Menanggapi terkait rencana melaporkan pihak koperasi ke kepolisian, ia menyebut saat ini pihaknya berusaha mendesak pihak koperasi.
"Kita kerja sama dengan pihak koperasi dan mendesak mereka (pihak koperasi)," kata Nakizu.