BULELENG, KOMPAS.com - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Buleleng, Provinsi Bali, menyiapkan 23 rabies center sebagai pusat penanganan rabies. Rabies center disiapkan untuk mencegah kasus rabies.
Diketahui, penyakit rabies kembali menelan korban jiwa belakangan ini.
Seorang bocah perempuan berusia 5 tahun meninggal dunia dengan diagnosa suspek rabies setelah digigit anjing.
Baca juga: Kasus Gigitan Hewan Penular Rabies Marak di Gorontalo
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Buleleng Sucipto menyampaikan, sebanyak 23 rabies center ini meliputi 20 Puskesmas dan 3 Rumah Sakit.
Fasilitas kesehatan ini disiapkan untuk memberikan penanggulangan rabies pada masyarakat. Pemberian vaksin antirabies (VAR) pun langsung diberikan kepada masyarakat jika mengalami gigitan anjing.
"Jadi, warga tidak perlu melakukan observasi selama 14 hari pada anjing yang menggigit. Cukup datang dan melapor, kami langsung berikan VAR-nya," jelasnya, Rabu (21/6/2023) di Buleleng.
Baca juga: Ikhtiar Menjaga Jakarta agar Tetap Bebas Rabies...
Sucipto menyebutkan, permintaan VAR saat ini cenderung fluktuatif. Namun ia memastikan ketersediaan vaksin melalui koordinasi dengan Dinas Kesehatan Provinsi Bali dan Kementerian Kesehatan RI.
"Permintaan terhadap VAR memang mengalami fluktuasi tergantung jumlah kasusnya, namun jika stok VAR menipis kami segera koordinasi sehingga untuk saat ini tidak ada kendala," tutupnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.