Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hendry Roris P Sianturi
Pengajar

Pengajar di Universitas Singaperbangsa Karawang, Lulusan Pasca Sarjana Ilmu Komunikasi Universitas Indonesia

Derry Drajat di Panggung Politik: Tak Kapok, meski Selalu Keok

Kompas.com - 15/06/2023, 09:15 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

USIA boleh saja setengah abad lebih. Dua bulan lagi, genap 54 tahun. Namun wajah komedian dan aktor kawakan, Derry Drajat tak pernah absen di layar kaca. Dari televisi hingga layar perak.

Jenis film yang dibintanginya pun beragam. Mulai dari drama, romantik, komedi hingga horor.

Terakhir, Derry bermain di salah satu film bioskop berjudul "Molulo 2: Jodohku yang Mana?", berperan sebagai bos kantor TKI. Sementara serial televisi yang masih dibintangi Derry hingga sekarang, berjudul "Takdir Cinta yang Kupilih".

Sejak 1994, Derry telah membintangi setidaknya 50 serial televisi. Moncernya karier Derry di layar kaca ternyata berbanding terbalik dengan nasibnya di panggung politik. Tiga kali nyaleg DPR RI, Pileg 2009, Pileg 2014 dan Pileg 2019, Derry selalu tumbang.

Pertaruhan perdana Derry di panggung politik diawali ketika menjadi calon anggota legislatif DPR RI 2009-2014. Perahu partai politik yang digunakan Derry ketika itu adalah Partai Amanat Nasional (PAN) dengan nomor urut 3.

Daerah pemilihan Derry berada di Jawa Barat II, mencakup wilayah Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat.

Sebagai Caleg pemula, Derry gagal menjadi anggota DPR RI. Pemilihnya cuma 17.886 suara atau 0,85 persen total suara sah di Dapil Jabar II.

Tak kapok terjun ke dunia politik, Derry kembali mencalonkan diri sebagai Caleg di Pileg DPR RI periode 2014-2019. Kali ini, Derry pindah partai. Bukan lagi di PAN, melainkan Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra).

Nomor urutnya, 4. Dapilnya juga berubah menjadi Jawa Barat VI, mencakup Kota Bekasi dan Depok. Toh di Pileg 2014, pria kelahiran Bandung 8 Agustus 1969 itu keok lagi.

Di Pileg DPR RI 2019-2024, Derry kembali maju. Perahu partainya tetap, Gerindra. Yang berubah adalah dapilnya, menjadi Jabar VII. Dapil ini mencakup wilayah Kabupaten Bekasi, Karawang dan Purwakarta. Nomor urutnya juga berubah menjadi angka 5.

Hasilnya lagi-lagi Derry tumbang. Suara yang mampu diraup Derry hanya 24.627 suara atau 0,67 persen total suara sah di Dapil Jabar VII sebanyak 3.646.674 suara.

Hal ini menunjukkan bahwa popularitas sebagai artis atau pesohor, tidak linier dengan elektabilitas atau keterpilihan di Pileg.

Selain Pileg, Derry juga pernah gagal di dua Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada). Malah, Derry kalah sebelum bertarung.

Kegagalan Pilkada pertama, terjadi ketika Derry hendak maju menjadi Calon Wakil Wali Kota di Pilkada Depok 2010.

Pasangannya di Pilwalkot Depok saat itu adalah Gagah Sunu Soemantri. Keduanya berlaga melalui jalur independen. Agar bisa ikut masuk arena Pilkada Depok, Gagah dan Derry harus mendapat dukungan 45.319 warga Depok.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com