Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ratusan Warga TTS Terkena Gigitan Anjing, 1 Orang Gejala Rabies Dirawat di Rumah Sakit

Kompas.com - 04/06/2023, 11:12 WIB
Sigiranus Marutho Bere,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

KUPANG, KOMPAS.com - Kasus warga yang digigit anjing di Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), terus bertambah, pasca-pemerintah setempat mengeluarkan status Kejadian Luar Biasa (KLB) Rabies.

"Data terbaru hingga Sabtu, 3 Juni 2023 pukul 18.00 Wita, tercatat 139 orang kena gigitan anjing," kata kata Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten TTS Dianar Atti, kepada sejumlah wartawan, Minggu (4/6/2023).

Dianar memerinci, dari 139 orang yang kena gigitan anjing, satu di antaranya mengalami gejala khas rabies, 18 orang gejala tidak khas rabies, dan 121 orang belum ada gejala.

Baca juga: Warga TTS yang Digigit Anjing Bertambah Jadi 128 Orang di 39 Desa

Ratusan warga yang digigit anjing itu, tersebar di 12 Kecamatan dan 43 Desa.

Khusus untuk satu warga yang mengalami gejala rabies yakni pria berusia 18 tahun asal Kecamatan Kualin.

Saat ini, remaja tersebut telah dirujuk dari Kualin ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Soe.

Dianar menjelaskan, wilayah TTS secara historis merupakan daerah bebas rabies. Tetapi, ketika adanya dua sampel anjing yang kirim dan dinyatakan positif berdasarkan hasil uji laboratorium di Denpasar dengan sendirinya TTS menjadi daerah tertular.

"Walaupun masih ada klasifikasi tertular ringan dan berat tapi dengan adanya hasil laboratorium maka tugas berat, cepat, dan tepat harus segera dilakukan dalam rangka pengendaliannya," kata dia.

Menurutnya, langkah pengendalian yang dilakukan yaitu setiap masyarakat harus mengandangkan anjing, termasuk kucing dan kera bila sedang dipelihara.

Baca juga: 107 Warga TTS Digigit Anjing, 13 di Antaranya Alami Gejala Rabies

Tiga hewan ini lanjut dia, sebagai penular rabies.

"Mau tidak mau harus kandangkan hewan penular rabies ini, sehingga kita bisa meminimalisir penularan ke Desa dan Kecamatan lain di TTS termasuk Kabupaten tetangga," terangnya.

Ia mengaku kesadaran masyarakat setempat terkait bahaya dari penyakit rabies masih sangat rendah sehingga membutuhkan waktu untuk membangun kesadaran melalui sosialisasi di tempat umum, kampanye di media sosial, media masa dan elektronik.

Dia berharap, masyarakat bisa mengikuti anjuran pemerintah, untuk menekan penyebaran rabies.

Baca juga: Kemenkes RI Tetapkan Dua Kabupaten di Provinsi NTT Berstatus KLB Rabies

Diberitakan sebelumnya, sebanyak 20 warga Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), Nusa Tenggara Timur (NTT), terkena gigitan anjing.

Dari 20 warga yang digigit anjing, satu orang meninggal dunia dengan hasil positif rabies.

"Betul, satu warga yang meninggal itu berasal dari Desa Fenun, Kecamatan Amanatun Selatan," ungkap Bupati TTS Egusem Pieter Tahun, kepada Kompas.com, Senin (29/5/2023).

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Update Bencana Sumbar, BPBD Sebut 61 Korban Tewas, 14 Orang Hilang

Regional
Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Resmi Usung Gus Yusuf Maju Pilgub Jateng, PKB Seleksi Partai Potensial untuk Berkoalisi

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com