KOMPAS.com – Bupati Luwu Timur (Lutim) Budiman menyanjung gagasan-gagasan Wali Kota (Walkot) Makassar Mohammad Ramdhan Pomanto dalam membangun Sulawesi Selatan (Sulsel).
"Dalam 30 menit paparan ide Pak Danny (sapaan akrab Ramdhan Pomanto) yang luar biasa dalam membangun Sulsel itu merupakan bukti dari ribuan buku yang dibaca," katanya.
Dia mengatakan itu usai menyaksikan acara Pelantikan dan Rapat Kerja Daerah (Rakerda) Ikatan Keluarga Alumni (IKA) Universitas Universitas Hasanuddin (Unhas) Lutim di Rumah Jabatan (Rujab) Bupati Lutim, Sabtu (20/05/2023).
Budiman mengatakan, berkat kerja sama dan sinergitas yang baik dengan Pemerintah Kota (Pemkot) Makassar, Kabupaten Lutim memperoleh banyak kemajuan.
Dia menyebutkan, sejak dia menjabat seluruh indikator makro bertambah baik, seperti ekonomi bertumbuh, kemiskinan menurun, pengangguran terbuka menurun, indeks pembangunan manusia (IPM) mendapat nomor satu di antara kabupaten di Sulsel.
Baca juga: Walhi Sulsel dan Danny Pomanto Bicara Solusi Lingkungan dan Kebencanaan di Rakorsus Pemkot Makassar
Kemudian, produk domestik regional bruto (PDRB) Kabupaten Lutim bertambah dari Rp 23 triliun menjadi Rp 28 triliun.
Budiman pun berterima kasih kepada Danny karena berjasa membangun Kota Malili di Puncak Indah sejak awal pemekaran.
Dia juga mengapresiasi kerja para jajarannya yang banyak dari alumni Unhas.
"Siapa yang kerja? Mereka semua. Kebanyakan teman-teman organisasi perangkat daerah (OPD) merupakan alumni Unhas," ujarnya dalam siaran pers, Senin (22/5/2023).
Budiman berharap, kolaborasi tersebut makin memperkuat pembangunan di Lutim.
"Tidak zaman lagi kita bersaing karena kalau kita bersaing itu dapat menimbulkan sentimen. Sementara itu, kalau berkolaborasi menimbulkan kemenangan bersama. Ini bukti kalau kita bersatu maka pasti aksinya hebat," terangnya.
Baca juga: Danny Pomanto Berhasil Mempertahankan Predikat Opini WTP dari BPK
Budiman juga mengaku bangga karena tidak lama turut menjadi alumni Unhas melalui jenjang akademiknya di pascasarjana.
Pada kesempatan itu, Danny mengatakan, Lutim merupakan tempat bersejarah baginya karena dulu dia pernah menjadi konsultan dalam membangun Puncak Indah.
"Saya setiap hari melintas di sini. Saya mencari di mana titiknya, sudutnya, dan jadilah ini desain saya pada saat awal pembentukan Lutim," kata Danny.
Bahkan, kata dia, rujab itu dahulunya merupakan kebun coklat, tetapi kini menjadi Ibu Kota Malili yang dipindahkan ke Puncak Indah dan merupakan hal yang baik untuk semua.