JAYAPURA, KOMPAS.com - Sebanyak 1.489 atau 20,65 persen anak di Kota Jayapura mengalami stunting atau kekerdilan. Angka itu merupakan data Dinas Kesehatan Kota Jayapura.
"Data tersebut berdasarkan perhitungan dari sistem aplikasi online Pencatatan dan Pelaporan Gizi Berbasis Masyarakat (e-PPGM) pada 30 April 2023," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Jayapura Ni Nyoman Sri Antari di Jayapura, Rabu (17/5/2023) dikutip dari Antara.
Dia menjelaskan dalam penanganan stunting di Kota, pihaknya akan berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan setempat.
Baca juga: Anak Stunting di Madiun 400 Orang, Wali Kota Maidi: Bukan karena Kemiskinan
Dinkes juga akan menggandeng Unicef dalam menggelar program aksi bergizi di sekolah pada Juni 2023.
"Aksi tersebut akan dimulai dari tiga lokasi yakni Distrik Muara Tami, Distrik Abepura dan Distrik Jayapura Selatan," ujarnya.
Dia menambahkan, dalam pelaksanaan aksi bergizi, para siswa akan diberikan sarapan pagi bersama yang dikombinasikan dengan pemberian tablet tambah darah bagi remaja putri.
"Sekaligus juga kami memberikan edukasi bagi siswa terkait dengan penanganan stunting karena sebenarnya penanganan stunting dimulai dari remaja putri," katanya lagi.
Dia mengatakan selain itu pihaknya juga melakukan penanganan terhadap ibu hamil dan anak-anak guna mencegah stunting dengan memastikan kecukupan kebutuhan nutrisi
"Seperti yang kami lakukan di Puskesmas Jayapura Utara di mana kami menangani 15 ibu hamil dan anak-anak juga ada 15 yang setiap hari ada petugas yang membawakan makanan bagi mereka," ujarnya lagi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.