SUMENEP, KOMPAS.com - Sebanyak 148 Calon Jemaah Haji asal Kabupaten Sumenep, Jawa Timur, memilih mundur dan tidak melunasi biaya haji.
Para calon jemaah yang mayoritas lansia tersebut memilih untuk menunda pembayaran usai ada peraturan pendampingan dan penggabungan jemaah dihapuskan.
"Jadi meraka (yang belum melunasi biaya haji), warga lansia yang berangkat tahun ini tanpa pendampingan keluarga," kata Kepala Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Sumenep Chaironi Hidayat saat dihubungi, Rabu (17/5/2023).
Baca juga: Cerita Sri Suharto Juru Parkir Asal Solo, 26 Tahun Kumpulkan Uang untuk Biaya Naik Haji
Chaironi menyebut, berdasarkan jadwal yang ada pelunasan biaya haji untuk calon jemaah yang berangkat tahun ini seharusnya, Jumat (5/5/2023). Namun, karena masih banyak yang belum lunas, pembayaran akhirnya diperpanjang.
Perpanjangan pendaftaran pun dilakukan hingga dua kali yakni hingga Jumat (12/5/2023) dan Jumat (19/5/2023). Pihaknya pun menunggu jemaah yang belum melunasi biaya haji untuk segera melakukan pembayaran.
"Jadi kalau lansia, misalnya, karena tidak bisa didampingi keluarga, maka ada yang mundur. Selain itu, juga suami dan istri yang tidak bisa satu kloter akhirnya menunda berangkat, tapi kami tunggu (pembayaran) hingga tanggal 19 ini," tuturnya.
Baca juga: 44 Jemaah Haji asal Pamekasan Mengundurkan Diri, Akan Diganti Cadangan
Berdasarkan data dari kantor Kemenag Sumenep, setidaknya baru ada 744 calon jemaah haji yang sudah melakukan pelunasan Biaya Penyelenggaraan Ibadah Haji (BPIH) dari total 892 calon jemaah haji. Dengan begitu, masih ada 148 jemaah calon haji yang belum melunasi biaya haji.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.