Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Kecamatan di Sikka Endemi Rabies, Ini Rinciannya

Kompas.com - 11/05/2023, 16:49 WIB
Serafinus Sandi Hayon Jehadu,
Krisiandi

Tim Redaksi

SIKKA, KOMPAS.com - Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Sikka, Nusa Tenggara Timur (NTT), Yohanes Emil Satriawan menyebut, ada tujuh kecamatan di kabupaten itu dinyatakan sebagai wilayah endemis rabies.

"Ada beberapa kecamatan yang masuk daerah endemi rabies, yakni Alok, Alok Barat, Alok Timur, Kangae, Nita, Lela, dan Talibura," ujar Satriawan kepada Kompas.com di Maumere, Kamis (11/6/2023).

Satriawan mengatakan, telah meminta semua camat untuk melakukan upaya pencegahan rabies di wilayah masing-masing.

Baca juga: Bocah 4 Tahun di Sikka Meninggal Diduga Akibat Gigitan Anjing Rabies, Sempat Dua Kali Diberi Vaksin

Selain itu pihaknya berkoordinasi dengan dokter kesehatan hewan, petugas kesehatan hewan memberikan edukasi kepada masyarakat.

Apalagi kasus gigitan anjing selama 2023 mulai meningkat dengan jumlah 10 kasus.

Dari jumlah, tersebut, satu meninggal dunia, yakni anak berusia 4 tahun asal Desa Habi, Kecamatan Kangae.

"Kasus terakhir itu kemarin di Kelurahan Waioti. Korbannya seorang bocah berusia 9 tahun," katanya.

Satriawan menambahkan, Pemda Sikka telah mengajukan permohonan bantuan 2.500 dosis vaksin hewan penular rabies (HPR) ke pemerintah pusat.

Harapannya ajuan tersebut segera direalisasi, sehingga bisa melakukan vaksinasi masal.

"Jumlah anjing di Sikka ini kurang lebih 75.000 ekor. Dari jumlah itu minimal 70 persen harus divaksin. Jadi kita tunggu muda-mudahan vaksinnya bisa dikirim," ujarnya.

Baca juga: Rabies Makan Korban Jiwa, Bupati Sikka: Kita Anggarkan Rp 500 Juta Beli Vaksin

Hal senada disampaikan Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (PMD) Kabupaten Sikka, Fitrinita Kristiani.

Fitrinita meminta para kepala desa di Kabupaten Sikka terlibat aktif mengkempanyekan bahaya rabies kepada warganya.

"Kami minta kepala desa berikan penyadaran kepada masyarakat tentang bahaya rabies, dan pendataan populasi anjing. Nanti kita akan keluarkan surat bupati," pungkasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Usai Santap Makanan Pengajian, Puluhan Warga di Brebes Keracunan Massal

Regional
Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Berkunjung ke Aceh, Menpora Diminta Tambah Anggaran PON Rp 531 Miliar

Regional
Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Semarang Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Malam Ini Cerah Berawan

Regional
Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Tak seperti Pemilu, Peminat PPK dan PPS di Pilkada Menurun

Regional
Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Mengenal Megathrust dan Hubungannya dengan Potensi Gempa dan Tsunami di Indonesia

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com