LAMONGAN, KOMPAS.com - Nahas dialami Sutikno (53), warga Desa Lopang, Kecamatan Kembangbahu, Lamongan, Jawa Timur.
Pria yang berprofesi sebagai buruh bangunan ini tewas akibat tertimpa beton cor bangunan yang sedang dikerjakan.
Insiden tersebut bermula ketika Sutikno bersama lima orang rekannya bekerja merenovasi bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Kramat II, Desa Kramat, Kecamatan/Kabupaten Lamongan, Sabtu (6/5/2023).
"Kejadiannya Sabtu pagi, sekitar pukul 08.00 WIB. Pada saat itu, korban bersama dengan lima orang rekannya sedang bekerja merobohkan bangunan yang ada di SDN II Kramat," ujar Kapolsek Lamongan kota AKP Mukhamad Fadelan, saat dikonfirmasi, Senin (8/5/2023).
Baca juga: Tertimpa Boks Ayam dari Truk Terguling, Pejalan Kaki Tewas di Gunungkidul
Fadelan menjelaskan, sebelum insiden tersebut terjadi, korban bersama rekannya, Suwono (58), bertugas untuk membersihkan sisa bangunan yang terletak di sebelah utara perumahan SDN II Kramat, yang memang hendak dirobohkan untuk dilakukan renovasi.
"Ketika sedang membersihkan sisa bangunan tersebut, tiba-tiba tembok bangunan itu roboh dengan balok beton kunci ring atap menimpa korban, hingga korban terjatuh," kata Fadelan.
Pada saat tertimpa beton cor tersebut, tambah Fadelan, posisi Sutikno miring kanan dengan menghadap ke arah barat.
Beton cor yang roboh menimpa tubuh hingga bagian kepala sebelah kiri korban, yang membuat rekan-rekan korban menghentikan pekerjaannya guna meminta bantuan pertolongan.
"Melihat kejadian tersebut, para pekerja kemudian menghubungi kepala dusun setempat dan diteruskan kepada kami," ucap Fadelan.
Mendapat laporan tersebut, jajaran Polsek Lamongan kota bersama tim medis lantas mendatangi lokasi kejadian, dan kemudian membawa korban ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soegiri Lamongan.
Baca juga: Longsor di Agam, Seorang Warga Tewas Tertimpa Material
"Kecelakaan kerja, visum dari RSUD dr Soegiri juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan atau penganiayaan di tubuh korban. Pihak keluarga tidak bersedia dilakukan autopsi, menerima kejadian tersebut sebagai musibah," tutur Fadelan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.