KUPANG, KOMPAS.com - Gubernur Nusa Tenggara Timur (NTT) Viktor Bungtilu Laiskodat memimpin apel siaga kelistrikan bersama Direktur Utama Perusahaan Listrik Negara (PLN) Darmawan Prasodjo di Pembangkit Listrik Tenaga Mesin Gas (PLTMG) Flores, Rangko, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, Minggu (7/5/2023).
Saat menyampaikan sambutannya, Viktor mengapresiasi langkah PLN dalam memastikan pasokan listrik untuk gelaran KTT ASEAN.
"Saya memberikan hormat dan respek kesiapan kelistrikan PLN dalam mendukung KTT ASEAN di NTT ini," kata Viktor.
Baca juga: KTT ASEAN di Labuan Bajo, PLN Siapkan Daya Listrik 105,38 Megawatt dan 600 Petugas Lapangan
Menurut Viktor, jika dulu kegiatan internasional selalu digelar di Jakarta atau Bali, kini NTT telah siap jadi tuan rumah.
"Sehingga pulang dari apel ini saya bisa tidur lebih nyenyak," jelas Viktor.
Viktor juga berharap, kolaborasi antara PLN dan Pemerintah Provinsi NTT dapat berlangsung secara berkelanjutan.
"Energi itu bukan komoditi, energi adalah infrastruktur. Bila ada energi di manapun, pertumbuhan ekonomi akan ada di sana," kata Viktor.
"Provinsi ini akan menjadi salah satu provinsi terkaya di Indonesia 15-20 tahun mendatang. Karena kalau renewable energy menjadi panduan untuk energi masa depan, maka NTT adalah salah satu lumbung EBT," sambungnya.
Viktor juga menyampaikan, KTT ASEAN merupakan momentum bagi NTT untuk bangkit secara ekonomi.
"Terima kasih atas dedikasi PLN yang telah diberikan kepada republik, bangsa, dan negara ini. Mari kita sukseskan KTT ASEAN Summit ke-42, semoga Tuhan senantiasa menyertai kita semua," ujar dia.
Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengatakan, gelaran KTT ASEAN di Labuan Bajo akan dipasok oleh sistem Flores dengan daya mampu 105,38 megawatt (MW) dan prediksi beban puncak saat berlangsungnya acara sebesar 89,93 MW, sehingga cadangan daya sangat mencukupi.
Untuk mengamankan pasokan listrik pada venue prioritas, lanjut Darmawan, PLN telah menyiagakan 70 unit Uninterruptible Power Supply (UPS), 35 unit gardu bergerak, 31 unit genset, dan 93 unit kendaraan operasional untuk memastikan keandalan pasokan selama KTT berlangsung.
"Di balik itu semua kita juga kerahkan lebih dari 600 petugas lapangan yang sangat mumpuni," terang Darmawan.
Darmawan menambahkan, PLN juga memastikan kesiapan infrastruktur pendukung seperti Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) untuk menopang kebutuhan 282 unit kendaraan listrik delegasi dan pengamanan, serta 89 unit kendaraan operasional.
PLN, kata dia, memastikan ketersediaan SPKLU cukup untuk memenuhi kebutuhan kendaraan listrik selama KTT ASEAN.