NUNUKAN, KOMPAS.com – Kobaran api meluluhlantakkan 13 kios dan 2 buah gudang di Pasar Pagi, Nunukan, Kalimantan Utara, Minggu (7/5/2023).
Kepala Seksi Rescue, Dinas Pemadam Kebakaran Nunukan, Aristra Pratama menuturkan, kebakaran terjadi sekitar pukul 21.40 Wita. Lalu menyebar dengan cepat karena konstruksi bangunan pasar, mayoritas dari kayu.
"Data sementara 13 kios dan 2 gudang yang terbakar," ujarnya.
Dinas Pemadam Kebakaran, menerjunkan 40 personel, dengan 7 armada damkar untuk menjinakkan api.
Baca juga: Kebakaran Lahan Gambut di Dumai Sulit Padam, Petugas Pakai Racun Api
Musim kemarau yang tengah melanda Nunukan, menjadi salah satu kendala dalam pemadaman. Sehingga sebagian armada damkar harus mencari sumber air alternatif, maupun genangan. Termasuk mengambil air dari kolam ikan di alun-alun Nunukan.
Kendala lain, kata Aris, musibah kebakaran seakan selalu menjadi tontonan masyarakat yang terus saja berdatangan dan memadati lokasi kejadian. Sesaknya masyarakat membuat mobil pemadam kebakaran sedikit terhambat.
"Tradisi masyarakat Nunukan yang selalu berkumpul, berdesakan menonton kebakaran, menjadi salah satu penghambat pengendalian dan pemadaman api. Kami berharap kebiasaan seperti ini tidak selalu dipraktikkan karena mengganggu tugas kami di lapangan," imbuhnya.
Pemadaman dilakukan lebih dari satu jam. Api baru berhasil dipadamkan sekitar pukul 22.30 Wita.
Informasi yang diperoleh Petugas, nyala api berasal dari pembakaran sampah di belakang pasar.
"Ada yang membakar sabut kelapa di tempat pembuangan sampah belakang pasar di dekat gudang. Nyala api yang membesar tidak bisa dipadamkan oleh yang membakar. Sehingga terjadilah peristiwa ini," ungkapnya.
Terpisah, Kapolsek Nunukan Kota, Iptu Sony Dwi Hermawan mengatakan, polisi masih melakukan penelusuran dan keterangan di lapangan terkait peristiwa ini.
"Kita masih mencari saksi mata kejadian. Polisi masih bekerja dan akan kita jelaskan detail bagaimana awal mula kejadiannya setelah kita validasi data lapangan," jawabnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.