Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sejarah Lawang Sewu yang Ternyata Pintunya Tidak Sampai Seribu

Kompas.com - 04/05/2023, 18:45 WIB
Puspasari Setyaningrum

Editor

KOMPAS.com - Lawang Sewu merupakan bangunan bersejarah di Semarang yang dibangun pada zaman kolonial Belanda.

Lokasi Lawang Sewu berada di kawasan Simpang Lima, tepatnya di Jalan Pemuda No.160, Sekayu, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang, Jawa Tengah.

Baca juga: Museum Lawang Sewu Tetap Buka Selama Libur Lebaran 2023, Berikut Jam Operasionalnya

Dalam bahasa Jawa kata lawang” berarti pintu, dan “sewu” bermakna seribu, sehingga banyak yang mengartikan Lawang Sewu menjadi seribu pintu.

Faktanya, seperti dilansir dari laman kemenparekraf.go.id, bangunan Lawang Sewu ini hanya memiliki 928 pintu atau kurang 72 pintu saja untuk disebut bagunan dengan seribu pintu.

Baca juga: Pohon Berusia 100 Tahun di Lawang Sewu Semarang Tumbang, 1 Petugas Patah Tulang

Selain fakta menarik tersebut, Lawang Sewu menyimpan sejarah panjang peradaban Kota Semarang yang berkembang dari waktu ke waktu.

Baca juga: 5 Cafe Sekitar Lawang Sewu Semarang, Harga Mulai Rp 5.000

Sejarah Pembangunan Lawang Sewu

Dilansir dari laman heritage.kai.id, Lawang Sewu awalnya merupakan bangunan Kantor Pusat perusahaan kereta api swasta Nederlandsch-Indische Spoorweg Maatschappij (NISM).

Bangunan Lawang Sewu ini dirancang oleh Prof. Jakob F. Klinkhamer dan B.J. Ouendag yang merupakan arsitek dari Amsterdam.

Dibangun secara bertahap, bangunan Lawang Sewu ini menempati lahan seluas 18.232 meter persegi.

Sementara dilansir dari laman kemenparekraf.go.id, Lawang Sewu ini terdiri dari lima buah bangunan.

Proses perancangan awal Lawang Sewu dimulai oleh seorang arsitek asal Belanda Ir. P. de Rieu dengan bangunan yang pertama kali dibuat adalah gedung C.

Bangunan tersebut difungsikan sebagai kantor percetakan karcis kereta api pada tahun 1900.

Setelah Ir. P. de Rieu meninggal dunia, kemudian Prof. J. Klinkhamer dan B. J. Oundag ditunjuk untuk melanjutkan pembangunan Lawang Sewu.

Baru kemudian banunan utama atau gedung A sebagai kantor utama NIS pun dimulai pada Februari 1904 dan selesai Juli 1907.

Para wisatawan memenuhi halaman utama Lawang Sewu, Kota Semarang, Sabtu (7/5/2022).Sabrina Mutiara Fitri Para wisatawan memenuhi halaman utama Lawang Sewu, Kota Semarang, Sabtu (7/5/2022).

Seiring berkembangnya kantor kereta api tersebut, maka dibangunlah beberapa gedung pendukung, yakni gedung B, D, dan E pada tahun 1916 hingga 1918.

Untuk gedung B masih dibangun oleh Prof. J. Klinkhamer dan B. J. Oundag. Sementara untuk gedung D dan E didesain oleh arsitek Thomas Karsten.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Sejarah dan Makna Lambang Tut Wuri Handayani atau Logo Kemendikbudristek

Regional
Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Abu Vulkanik Gunung Ruang Selimuti Bandara Sam Ratulangi Manado

Regional
3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

3 Hari Dicari, Penambang yang Tertimbun Galian Batubara Belum Ditemukan

Regional
Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Cerita Penumpang Pesawat Terdampak Penutupan Bandara Sam Ratulangi, Terancam Tak Bisa Liburan ke Luar Negeri

Regional
Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Gempa M 5,5 Terjadi di Halmahera Barat, Tak Berisiko Tsunami

Regional
Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Dimas Tewas Dianiaya Sesama Tahanan di Pekanbaru, 5 Orang Jadi Tersangka

Regional
Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Mantan Wakil Gubernur Maluku Daftar Cagub di PDI-P

Regional
Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Pekanbaru Siap Gelar Rakerwil I Apeksi 2024, Pj Walkot Muflihun: Persiapan Sudah Tuntas

Regional
Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Demo di Banjarnegara Ricuh, Fasum Rusak, 2 Polisi Luka, Ini Pemicunya

Regional
Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Angka Stunting di Lamongan Turun Drastis, Bupati Yuhronur Efendi Paparkan Caranya

Regional
Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Kakek di Serang Banten Lecehkan Remaja Lalu Diunggah ke Medsos

Regional
Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Kunker ke NTB, Presiden Jokowi Akan Resmikan Jalan Inpres dan Bendungan Tiu Suntuk

Regional
Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Panen Padi Triwulan I-2024 di Lamongan Berhasil, Rata-rata 7,34 Ton Per Hektar

Regional
Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Gelar Halal Bihalal Bersama Jajarannya, Mas Dhito Sampaikan Ini ke Pegawai Pemkab Kediri

Regional
Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Anggota Keluarga Jayabaya Kembali Daftar Bacabup Lebak lewat PDI-P dan Demokrat

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com