PATI, KOMPAS.com - MS (20), warga kampung Kauman, RT 4 RW 1, Kelurahan Pati Kidul, Kabupaten Pati, Jawa Tengah mengaku menyesal telah menghabisi nyawa MK bayinya yang berusia tiga bulan.
"Saya menyesal," lirih MS sembari menunduk saat dihadirkan dalam jumpa pers di Mapolresta Pati, Rabu (3/5/2023).
Pernikahan pasangan muda, MS dan DP (20) dikaruniai dua anak yaitu korban dan kakaknya yang berusia 18 bulan. Mereka tinggal di rumah orangtua MS yang berprofesi sebagai pedagang di pasar dengan ekonomi berkecukupan.
Baca juga: Bayi 3 Bulan di Pati Tewas Dibunuh Ayahnya Sendiri, Sang Ibu Jatuh Pingsan Saat Pemakaman
Selama ini biduk rumah tangga keduanya diketahui cukup harmonis, namun MS mengaku sebulan lalu sempat bertengkar hebat dengan istrinya.
"Pernah cekcok dengan istri mau cerai. Permasalahannya istri saya tidak cocok dengan orangtua saya," tutur MS.
Puncaknya, emosi MS pun tak terkendali lantaran mengaku terusik dengan tangisan terus menerus kedua bayinya.
"Emosi saya mentok karena dua anak saya rewel. Saya bingung caranya nangani semuanya itu bagaimana. Spontan langsung saya bekap anak saya yang kecil dengan bantal hingga meninggal," kata MS.
Untuk mengelabui perbuatan sadisnya itu, MS kemudian berpura-pura telah kehilangan bayinya dan melapor ke kepolisian.
Saat itu, MS berdalih sedang berkendara berkeliling pedesaan mengajak anak pertamanya yang berusia 18 bulan dan korban ditinggal sendirian di rumah.
Baca juga: Motif Ayah Bunuh Bayi 3 Bulan di Pati, Kesal Anak Rewel dan Tidak Tahu Cara Menenangkannya
Tak sampai di situ, MS bahkan ikut melakoni "laku spiritual" yang diupayakan keluarganya untuk memohon petunjuk kepada Sang Khalik.
Seperti melantunkan Surat Yasin 41 kali dan Ayat Kursi 110 kali serta menebar beras bercampur kunyit dan garam krosok di sekeliling rumah. "Saya lakukan itu untuk menutupi kebohongan," kata MS.
Ketua RW 4, Kelurahan Pati Kidul, Widiantoro mengatakan selama ini MS diketahui tidak bekerja dan yang membantu mencukupi kebutuhan hidupnya adalah orangtuanya.
Baca juga: Kronologi Bayi Hilang Misterius di Pati, Dibunuh Bapak yang Jengkel Dengar Tangisan Anaknya
"MS itu anak satu-satunya tapi statusnya bukan anak kandung. Orangtuanya sukses berjualan makanan di pasar. Ekonomi mampu, punya mobil juga. MS dibelikan kios di pasar tapi tak bisa dimanfaatkan, sehingga pengangguran," kata Widiantoro.
Menurut Widiantoro, akhir-akhir ini hubungan MS dengan istrinya disebut kurang harmonis. Istri MS, kata Widiantoro, merasa tak enak hati harus tinggal serumah dengan orangtua MS. Sementara MS pengangguran dan hanya mengandalkan orangtuanya.
"Pernah cekcok minta cerai. Bahkan MS sempat mau sewa pengacara. Istrinya pengen balik tinggal di rumah orangtuanya sendiri karena sungkan ekonominya disokong mertuanya terus. Makanya pengen mandiri dengan jualan es," ungkap Widiantoro.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.