Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motif Ayah Bunuh Bayi 3 Bulan di Pati, Kesal Anak Rewel dan Tidak Tahu Cara Menenangkannya

Kompas.com - 03/05/2023, 17:52 WIB
Maya Citra Rosa

Editor

KOMPAS.com - Seorang ayah berinisial MS (20) tega membunuh bayi perempuannya yang masih berusia tiga bulan di Kabupaten Pati, Jawa Tengah.

Sebelumnya, MS dan istrinya DP (20) warga Kampung Kauman RT 4 RW 1 Kelurahan Pati Kidul ini melapor ke polisi kehilangan anak keduanya, Selasa (2/5/2023).

Namun, setelah beberapa saat, MS mengakui bahwa sudah menghabisi nyawa putrinya dan membuang jasadnya ke sungai.

Kapolresta Pati, Kombes Pol Andhika Bayu Adhittama mengatakan kasus pembunuhan terungkap setelah orangtua N melaporkan kehilangan anak.

"Ibu korban melaporkan ke Polresta Pati kalau anaknya hilang. Anak tersebut dititipkan oleh sang ayah. Tetapi ketika pulang bekerja anak tidak ada di kamarnya," ujar Kompol Andhika dilansir dari TribunJateng.com.

Baca juga: Bayi 3 Bulan yang Hilang Misterius di Pati Ditemukan Tewas Diduga Dibunuh Ayahnya, Pelaku Sempat Doa Bersama Keluarga

Dalam pemeriksaan sang ayah, lanjut Kompol Andhika, ada kejanggalan dalam keterangan yang disampaikan.

"Anak ditemukan meninggal Selasa 2 Mei 2023 pukul 16.00," ujarnya.

Berdasarkan keterangannya, terungkap motif MS membohongi keluarga dan nekat membunuh anak kandungnya sendiri.

Kesal anaknya rewel

MS mengaku emosi lantaran anaknya rewel. Ia membekap anaknya menggunakan bantal warna merah.

"Saya emosi anak rewel. Saya bingung cara nenanginnya gimana. Lalu Saya bekap sampai tidak bernafas," ujarnya.

Setelah N meninggal, MS mengambil tas kresek hitam di bawah lemari pakaian.

"Saya gendong anak Saya ke meja lalu Saya ambil kantong kresek dan Saya masukkan ke kresek," ujarnya.

Setelah itu, pelaku meletakkan mayat anaknya ke dalam jok motor untuk dibuang ke sungai.

Dia mengaku baru lima hari belakangan momong anaknya lantaran istri jualan.

Baca juga: Bayi 3 Bulan yang Hilang Misterius di Pati Ditemukan Tewas, Diduga Dibunuh Bapaknya

Ayah dua anak itu menyesal telah membunuh anaknya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Cerita Erik 20 Tahun Jadi Relawan Tagana demi Kemanusiaan

Regional
50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

50 Caleg Terpilih di Kabupaten Semarang Ditetapkan, Ini Rinciannya

Regional
Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Wakil Bupati Sumbawa Daftar Penjaringan Cabub di Partai Nasdem

Regional
Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Respons NasDem soal Kantornya di Labuhanbatu Disita KPK

Regional
Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Kasus Suami di Ciamis Bunuh dan Mutilasi Istri, Potongan Tubuh Dikumpulkan di Pos Ronda

Regional
Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Anies Minta Grup Jangan Bubar, Perjuangan Belum Selesai

Regional
Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Sepekan Pantura Sayung Banjir Rob dan Jalan Demak-Kudus Tersendat, Sopir Truk: Lelah, Boros Solar

Regional
Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Simpan Narkoba di Rumah Dinas, Oknum Camat Ditangkap Polisi

Regional
Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Semarang Night Carnival, Lalu Lintas di Jalan Pemuda dan Jalan Pandanaran Dialihkan

Regional
PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

PDI-P Solo Minta Cawalkot yang Diusung Bertanggung Jawab Sejahterakan Masyarakat dan Tak Pindah Parpol Lain

Regional
Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Terima Penghargaan dari Pemprov Jateng, Kota Semarang Jadi yang Terbaik dalam Penurunan Tingkat Pengangguran Terbuka

Regional
APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

APBD Kalteng Meningkat 2 Kali Lipat dalam 8 Tahun, Capai Rp 8,79 Triliun pada 2024

Regional
Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Kehidupan Ekonomi Kerajaan Demak

Regional
Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Pegawai Bea Cukai Ketapang yang Ditangkap Kasus Perdagangan 566 Burung Dicopot

Regional
Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Kelola Air Tanpa Izin di Gili Trawangan, 2 Direktur Perusahaan Jadi Tersangka

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com