Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pria Ini Tewas Dimakan Buaya Saat Cari Ikan di Pantai Lombok Tengah

Kompas.com - 30/04/2023, 15:22 WIB
Idham Khalid,
Farid Assifa

Tim Redaksi

LOMBOK TENGAH, KOMPAS.com - Warga Dusun Awang, Desa Mertak, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, digegerkan dengan penemuan mayat pria bernama Santoso (37), warga desa di pinggir pantai, Minggu (30/4/2023) siang.

Kepala Dusun Awang Balak 3 Mashuri mengungkapkan, korban diduga tewas karena dimakan buaya saat menyelam mencari ikan di pantai Awang.

"Kami menduga kuat korban ini dimakan buaya, karena tubuh korban tidak utuh, kaki korban tidak ada sebelah, dan seperti bekas gigitan," kata Mashuri melalui sambungan telepon.

Baca juga: Kondisi Haerudin Usai Digigit Buaya Muara, Alami Luka Robek di Perut hingga Patah Tulang

Mashuri menyebutkan, warganya sering melihat buaya di pantai tersebut, namun baru kali ini memangsa manusia

"Sering warga kami melihat buaya saat mencari ikan, dan baru ini ada korban. Ini alasan kuat kami korban dimakan buaya, kalau orang meninggal tenggelam baru sehari pasti tubuhnya utuh, tapi ini kakinya gak ada," kata Mashuri.

Mashuri menyebutkan, kronologi kejadian bermula saat korban bersama 4 rekannya pergi memanah ikan di laut.

"Awalnya korban pergi memanah ikan pada Sabtu malam bersama 4 rekannya di pantai Awang," kata Mashuri.

Setelah sampai di laut, korban berpencar bersama rekannya. Diketahui korban ke arah utara dan rekannya ke arah selatan.

Namun setelah beberapa jam kemudian terlihat lampu senter korban terombang ambing di lautan.

"Teman korban melihat senter korban terombang ambing, dikiranya isarat untuk balik ke darat untuk pulang," kata Mashuri.

Namun setelah rekannya naik ke darat, korban tak kunjung naik ke darat, sehingga oleh para rekannya mendatangi nyala senter korban.

Baca juga: Cerita Keluarga Sebelum Aisiah Tewas di Bandara Kualanamu: Sempat Minta Cek CCTV Lift

 

Namun mereka terkejut korban malah tidak ditemukan, dan hanya meninggalkan senter dan alat tangkap panah ikan.

"Rekan korban kaget, karena tidak melihat korban, dan kemudian melaporkan ke pada kami warga setempat dan melakukan pencarian," kata Mashuri.

Setelah dilakukan pencarian, korban kemudian ditemukan 500 meter dari lokasi korban menyelam, dan langsung dibawa ke rumah duka.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Hapus Stigma Makanan Aceh Mengandung Ganja, BNN Bakal Razia Rumah Makan

Regional
Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Remaja di Kupang Tikam Seorang Pria karena Dianiaya Saat Melintas di Acara Pesta Ulang Tahun

Regional
Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Berendam di Pemandian Air Panas, Warga Ambarawa Meninggal Usai Membasahi Kaki

Regional
Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Ikut Penjaringan Pilkada di Empat Partai, Sekda Semarang: Kehendak Semesta

Regional
Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Perayaan Waisak, Ada Pelarungan Pelita di Sekitar Candi Borobudur

Regional
Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Goa Garunggang di Bogor: Daya Tarik, Harga Tiket, dan Rute

Regional
Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Longsor di Maluku Tengah, Satu Rumah Warga Ambruk

Regional
Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Kunjungi Bocah Korban Kekerasan Seksual, Walkot Pematangsiantar Beri Motivasi hingga Santunan

Regional
Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Pemkot Semarang Raih Opini WTP 8 Kali Berturut-turut, Mbak Ita: Cambuk agar Lebih Baik

Regional
Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Organisasi Guru di Demak Tolak Larangan Study Tour, Ini Kata Mereka

Regional
Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Teknisi di Lampung Gondol Rp 1,3 Miliar, Curi dan Jual Data Internet

Regional
Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Warga Cepu Temukan Fosil Gading Gajah Purba, Diduga Berusia 200.000 Tahun

Regional
Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Video Viral Seorang Pria di Kupang Dipukul Pakai Kayu di Tangan hingga Pingsan, Kasus Berujung ke Polisi

Regional
Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Pembunuh Kekasih Sesama Jenis di Banten Dituntut 16 Tahun Penjara

Regional
Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Saat Angka Kasus Stunting di Kendal Naik 4,9 Persen...

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com