Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

TNI Sebut KKB Ajak Pelajar SMP dan SMA Serang Aparat

Kompas.com - 26/04/2023, 09:17 WIB
Krisiandi

Editor

Sumber Antara

JAYAPURA, KOMPAS.com - Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XVII/Cenderawasih Kolonel Kav Herman Taryaman mengatakan, kelompok kriminal bersenjata (KKB) di Papua mengajak pelajar SMP dan SMA untuk menyerang aparat TNI yang tengah bertugas.

Termasuk menyerang personel yang kini sedang mencari keberadan pilot Susi Air Philip Marten di Nduga maupun wilayah lain di Tanah Papua.

Menurut Herman, KKB juga kerap menggunakan warga, baik perempuan maupun anak-anak, sebagai tameng saat menyerang aparat TNI.

"Bukan hanya dengan provokatif di media sosial (medsos), namun mengajak secara langsung dengan mendatangi para pelajar SMP/SMA untuk menyerang aparat TNI yang sedang bertugas," kata Herman, dikutip dari Antara, Rabu (26/4/2023).

Baca juga: Prajurit TNI yang Gugur Imbas Serangan KKB di Nduga Bertambah Jadi 4, Semua Jenazah Diterbangkan ke Timika

Untuk itu, ia mengajak masyarakat untuk tidak terpangaruh ajakan KKB untuk melakukan perlawanan terhadap aparat TNI-Polri.

Herman menyesalkan langkah KKB yang mengajak masyarakat untuk bertempur. Ia juga mengajak masyarakat agar melapor apabila menemukan adanya ajakan dari KKB untuk ikut melawan TNI.

"Kita semua harus berhati-hati dengan ajakan KKB terhadap para pelajar di mana jika ditemukan hal seperti itu maka harus dilaporkan dan jangan sampai terpengaruh," ujarnya.

Dia menjelaskan daerah yang dikuasai KKB sulit dijangkau bahkan oleh pemerintah, terutama di tingkat distrik yang menjadi basis kelompok tersebut.

Herman menuturkan, dari pengalaman selama ini, peran kepala distrik maupun kepala kampung cenderung tidak berjalan.

Baca juga: Bentrok Antar KKB di Puncak Papua Tengah, Joni Botak Pimpinan Kelompok Tembagapura Kritis

"Seperti kejadian sesaat sebelum penyanderaan Pilot Susi Air, yakni adanya pembangunan puskesmas itu saja diganggu, sekolah-sekolah (tempat pendidikan) dibakar dengan alasan apabila ada masyarakat menjadi pintar maka tidak akan bisa dipengaruhi lagi untuk bersama-sama memberontak dengan tujuan makar atau separatis," kata Herman.

Dia menambahkan, KKB kerap menyerang TNI Polri yang sedang bertugas dan jika dikejar untu ditangkap mereka selalu menggunakan ibu-ibu dan anak-anak sebagai tameng.

"Terkait cara perekrutan yang dilakukan dengan mengintimidasi warga dan tidak memperbolehkan anak-anak bersekolah, bahkan justru dipaksa untuk bergabung dengan gerombolan KKB," ujarnya lagi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

[POPULER REGIONAL] Soal Dugaan BAP 8 Pembunuh Vina Dirubah | Bobby Sentil Anggota Dishub Medan

Regional
Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Tak Ada Petahana, PKB Optimistis Gus Yusuf Bisa Menang Pilkada Jateng

Regional
Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Kebakaran Rumah di Bantaran Rel Kereta Api Solo, 25 Warga Mengungsi

Regional
Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Maju Pilkada Solo, Caleg Terpilih Kevin Fabiano Daftar Cawalkot di PDI-P

Regional
Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Sedihnya Hasanuddin, Tabungan Rp 5 Juta Hasil Jualan Angkringan Ikut Terbakar Bersama Rumahnya

Regional
Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Maju Lagi di Pilkada, Mantan Wali Kota Tegal Dedy Yon Daftar Penjaringan ke PKS

Regional
Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Dua Caleg Terpilih di Blora Mundur, Salah Satunya Digantikan Anak Sendiri

Regional
Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Perajin Payung Hias di Magelang Banjir Pesanan Jelang Waisak, Cuan Rp 30 Juta

Regional
9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

9 Rumah di Bantaran Rel Kereta Kota Solo Terbakar

Regional
Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Pimpin Aksi Jumat Bersih, Bupati HST Minta Masyarakat Jadi Teladan bagi Sesama

Regional
Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Harga Tiket dan Jadwal Travel Semarang-Banjarnegara PP

Regional
Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Sempat Ditutup karena Longsor di Sitinjau Lauik, Jalur Padang-Solok Dibuka Lagi

Regional
Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Dugaan Korupsi Pengadaan Bandwidth Internet, Plt Kepala Dinas Kominfo Dumai Ditahan

Regional
KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

KY Tanggapi soal Status Tahanan Kota 2 Terpidana Korupsi di NTB

Regional
Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Pemilik Pajero Pasang Senapan Mesin di Kap, Mengaku Hanya untuk Konten Medsos

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com