Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Pasien di RSUD Regional Sulbar Terbaring di Teras, Begini Penjelasan Rumah Sakit

Kompas.com - 18/04/2023, 21:28 WIB
Himawan,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

MAMUJU, KOMPAS.com - Seorang pasien berinisial AH (77) diduga tak mendapatkan pelayanan yang semestinya di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD)  Regional Sulawesi Barat (Sulbar). Pasalnya, AH terpaksa terbaring di teras rumah sakit lantaran tak mendapatkan kursi roda.

Keluarga pasien AH, Abdul Latif mengungkapkan, kejadian itu bermula saat AH akan melakukan rawat kontrol di RSUD Regional Sulbar di Jalan Martadinata, Kecamatan Simboro, Kabupaten Mamuju, Senin (17/8/2023).

Empat hari sebelum rawat kontrol, kata Latif, orangtuanya sempat dirawat di rumah sakit tersebut namun diperbolehkan pulang untuk rawat jalan.

Saat tiba di rumah sakit untuk rawat kontrol, Latif dan anaknya langsung mencari kursi roda untuk digunakan menuju ruang perawatannya lantaran AH sudah tidak mampu berjalan.\

Baca juga: Petugas Rumah Sakit Provinsi Papua Barat Sempat Mogok Kerja akibat Upah Belum Dibayar

"Tapi saat itu tak satu pun kursi roda yang diberikan," kata Latif, Selasa (18/4/2023).

Latif dan anaknya kemudian berpencar untuk mencari kursi roda karena AH merasa kesakitan saat berada di atas mobil.

Anak Latif sempat mendapatkan kursi roda yang tidak terpakai di ruang IGD. Namun tidak boleh digunakan lantaran kursi di ruangan itu hanya untuk pasien IGD. 

Latif kemudian mencari kursi roda di ruangan Poli karena di ruangan tersebut AH akan dirawat. Tetapi, kursi roda di ruangan ini juga sudah terpakai semua. 

"Karena kebingungan kami pun bertanya lagi karena pasien sudah terlalu lama di atas mobil. Pihak sekuriti hanya bilang 'tunggu saja dulu Pak karna full di dalam'," ujar Latif. 

Tak juga mendapatkan kursi roda, Latif nekat memindahkan AH dari atas mobil yang terus merasakan kesakitan. Dia terpaksa membaringkan orangtuanya di lantai teras dengan hanya beralaskan jaket agar AH bisa tenang.

Tak hanya sampai di sini, saat proses administrasi, Latif mengaku dipersulit. Pasalnya, saat melakukan registrasi, pasien malah disuruh pulang dengan alasan rujukan.

"Sementara 4 hari lalu kami tidak diminta untuk mengurus rujukan dan hanya diberikan surat kontrol oleh Poli dan diminta kembali pada hari ini," kata Latif.

Pelayanan seperti ini, kata Latif, tak hanya dirasakannya sekali saja. Pasalnya saat orangtuanya dibawa ke IGD 4 hari yang lalu, tak ada satu pun petugas rumah sakit yang menjemput orangtuanya. Dia harus berinisiatif mengantarkan AH ke ruang IGD dengan bantuan sekuriti. 

"Ini jelas sudah sangat tidak manusiawi dan sangat jelas betapa bobroknya pelayanan di rumah sakit Regional ini," keluh Abdul Latif.

Direktur RSUD Regional Sulbar, Merintani Erna Dochri saat dikonfirmasi meminta maaf atas kekurangan pelayanan yang dirasakan pasien saat insiden tersebut. 

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com