LAMPUNG, KOMPAS.com - Pemerintah Provinsi (Pemrov) Lampung harus mengevaluasi kinerja jajarannya secara menyeluruh sebagai respons atas kritik yang disampaikan Tiktoker bernama Bima Yudho Saputro dengan akun @awbimaxreborn.
Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Lampung (Unila) Dedy Hermawan menilai, kritik yang dilontarkan Bima sudah lengkap dan objektif.
Baca juga: Gaduh Kritik Tiktoker Awbimax Reborn soal Lampung, Bagaimana Fakta Lapangannya?
"Pembangunan di Provinsi Lampung memang sangat bermasalah pada aspek-aspek tersebut, seperti infrastruktur, Kota Baru, pendidikan, birokrasi, dan ekonomi," kata Dedy dalam wawancara tertulis, Kamis (13/4/2023) malam.
Baca juga: Bukan Dilaporkan ke Polisi, Tiktoker Pengkritik Pembangunan di Lampung Hanya Diadukan
Dedy melihat kepemimpinan Gubernur Lampung Arinal Djunaidi dan jajaran birokrasinya saat ini tidak menghasilkan perbaikan signifikan atas aspek-aspek pembangunan tersebut.
Baca juga: TikToker Awbimax Reborn Kritik Tingkat Kriminalitas di Lampung, Polda: Banyak yang Selesai
"Masalah-masalah yang sama seperti buruknya infrastruktur, pembangunan Kota Baru yang mangkrak, tidak jauh berbeda dengan kinerja gubernur sebelumnya," kata Dedy.
Dedy menilai, Lampung membutuhkan pemimpin yang berani, berintegritas, kompeten, kreatif, dan progresif, untuk mengatasi keluhan-keluhan seperti yang disampaikan Tiktoker tersebut.
"Ini yang dibutuhkan masyarakat dan daerah Lampung, butuh kepemimpinan yang memiliki keberanian mendobrak stagnasi kinerja pembangunan di Lampung," kata Dedy.
"Jika ingin meninggalkan torehan yang dikenang masyarakat Lampung, segera evaluasi menyeluruh kinerja seluruh jajaran," kata Dedy menambahkan.
Gubernur juga diharapkan memantau semua program pembangunan di Lampung.
"Pantau secara total perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Pastikan seluruh program, kegiatan, dan anggaran teraktualisasi secara tepat," kata Dedy.
Sebelumnya diberitakan, akun TikTok @awbimaxreborn menjadi viral setelah mengkritik kondisi sejumlah sektor di Lampung.
Beberapa sektor yang dikritik di antaranya terkait infrastruktur, proyek Kota Baru, pendidikan, tata kelola birokrasi, pertanian, dan tingkat kriminalitas.
Pemilik akun bernama Bima Yudho Saputro itu menyebut infrastruktur di Lampung banyak yang rusak.
Lalu proyek Kota Baru juga disebut mangkrak sejak lama. Akun ini juga menyebut pendidikan di Lampung tidak merata, hingga ketergantungan akan pertanian.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.