PALEMBANG, KOMPAS.com- Dinas Perhubungan Sumatera Selatan telah mulai mendata titik rawan kemacetan dan lokasi bencana alam menjelang arus mudik pada Lebaran nanti.
Lokasi kemacetan yang diperkirakan terjadi di Sumatera Selatan saat arus mudik adalah di Indralaya-Palembang, kawasan Km 12- Betung dan Sekayu (Kabupaten Muba) yang sering terjadi penumpukan kendaraan karena pasar tumpah.
Lalu untuk di Jalan Lintas Tengah (Jalinteng) Sumatera kemacetan diperkirakan terjadi di kota Prabumulih, Muara Enim, Martapura (Kabupaten OKU Timur).
Baca juga: Antisipasi Kemacetan Arus Mudik di Jalur Pantura dan Jalan Tol, Pemalang Siapkan Jalur Alternatif
Selanjutnya, kemacetan akibat pasar tumpah juga terjadi Pasar Indralaya (Ogan Ilir), Pasar Tugu Mulyo (Ogan Komering Ilir), Pasar Padang Tepong, Pasar Pendopo (Muara Enim), dan Pasar Jarai (Lahat).
Sedangkan untuk jalur rawan kecelakaan berada di Sugihwaras-batas (Kabupaten Lahat), Tebing Tinggi-Tanjung Raya, Tanjung Raya-batas Bengkulu, Pagar Alam-Tanjung Raya, Talang Padang-Padang Tepong, dan Muara Siban-Simpang Embacang.
Sementara daerah terjadinya rawan longsor dan banjir saat hujan ada di kawasan Simpang Martapura-Muara Dua, Simpang Campang-Ujan Mas, Ujan Mas-batas Bengkulu, Muara Dua-Kota Batu, Sugihwaras-Lahat, Sekayu-Lubuk Linggau, Pagar Alam-Tanjung Raya, dan ruas jalan Lahat-Muara Enim.
Kepala Dinas Perhubungan Sumsel Ari Narsa mengatakan, lokasi titik rawan kemacetan, kecelakaan dan bencana alam itu telah didirikan pos pengamanan untuk mengatur lalu lintas selama mudik lebaran berlangsung.
Baca juga: Keluarga Korban Pembunuhan Mbah Slamet di Palembang Bantah Mulyadi Dikuburkan dengan Kekasihnya
Dalam pengamanan itu seluruh stakeholder dilibatkan mulai dari polisi, TNI dan DIshub.
“Sehingga saat mudi berlangsung para pengendara dapat lebih waspada di lokasi titik-titik rawan kemacetan dan kecelakaan,”kata Ari, Sabtu (8/4/2023).
Menurut Ari, setelah tidak ada lagi penyekatan yang dilakukan oleh pemerintah diperkirakan terjadi lonjakan pemudik hingga 20 persen, sehingga pengawalan ekstra para pemudik harus dilakukan agar berjalan lancar.
“Seluruh moda transportasi umum yang digunakan masyarakat mulai dari udara, laut dan darat juga sudah siap menyambut pemudik,”ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.