Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Panen Raya di Maros, Jokowi Datang Memastikan Lumbung Beras Bisa Dibawa ke Provinsi Lain

Kompas.com - 30/03/2023, 11:17 WIB
Hendra Cipto,
Robertus Belarminus

Tim Redaksi

MAROS, KOMPAS.com - Hari ke-2 kunjungan kerja di Sulawesi Selatan, Presiden Joko Widodo kembali mendatangani Kabupaten Maros dan melakukan panen raya di Desa Baji Pamai, Kecamatan Maros Baru, pada Kamis (30/3/2023).

Jokowi datang langsung ke lokasi panen raya ini untuk memastikan bahwa Sulsel sebagai lumbung beras dan hasilnya surplus bisa dibawa ke provinsi lain yang membutuhkan. 

"Saya datang ke Kabupaten Maros untuk memastikan bahwa sebagai lumbung beras Sulsel. Sekarang ini kita lihat Maros, sudah mulai juga panen raya dan kita harapkan nanti hasilnya yang surplus itu bisa dibawa ke provinsi lain yang membutuhkan," kata Jokowi, Kamis. 

Jokowi melihat, hasil panen yang lumayan bagus. Di mana satu hektarnya bisa di atas 5 ton padi yang dihasilkan.

Baca juga: Ini Respons Jokowi soal Indonesia Batal Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20

Hasil panen 5,5 ton per hektar di Maros ini, karena sawah petani dua kali terendam banjir yang mengakibatkan penurunan hasil produksi. 

"Saya lihat juga bagus hasil panen. 1 hektar bisa di atas 5 ton, tapi ini padi hasilnya bagus. Ini kenapa 5 setengah ton per hektar, karena terendam dua kali sehingga menurun produksinya. Tapi di atas 5 ton itu sudah sangat baik," ujar dia. 

Jokowi senang melihat hasil panen raya di Kabupaten Maros yang hasilnya surplus dan bisa dibawa ke provinsi lain yang membutuhkan.

"Target surplus, kalau bisa di atas dua juta. Kita harap itu mulai panen, panen, panen, sehingga masuk ke rice mill dan keluar jadi beras dan segera masuk pasar. Artinya kalau suplainya banyak, melimpah itu sudah otomatis, teorinya pasti harga turun. Kalau suplainya kurang, berarti otomatis harga naik," ujar dia. 

Baca juga: Kunjungi Bulog Batangase Maros, Jokowi Temukan Serapan Tahun Ini Turun Drastis

Jokowi memaklumi permasalahan pupuk yang dihadapi para petani.

Namun, permasalahan ini bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi di seluruh negara akibat perang Rusia dan Ukraina. 

"Semua negara, problemnya tidak hanya di negara kita. Di semua negara problem karena Rusia sama Ukraina sebagai produsen pupuk terbesar perang. Memang sebagai ekpsortir pupuk dan bahan baku pupuk dari sana, itu yang jadi problem. Tapi, rapat terakhir, mentan akan carikan solusinya," beber dia. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Pelaku Pembunuhan Bos Kerajinan Tembaga di Boyolali Kenal Korban Lewat MiChat

Regional
Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Incar Nasabah Bank, Pencuri Bermodus Gembos Ban di Serang Banten Ditangkap

Regional
Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Banjir Rob Demak, 73 Rumah di Dukuh Pangkalan Tergenang dan 4 Lainnya Ditinggal Pemilik

Regional
TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

TNI Pergoki Penyelundup Pakaian Rombengan Impor di Pulau Sebatik, 4 Pelaku Kabur ke Malaysia

Regional
Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Nakhoda Kapal Pembawa Pengungsi Rohingya ke Aceh Dituntut 7 Tahun Penjara

Regional
Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Pesisir Selatan Sumbar Dilanda Banjir, 1 Jembatan Ambruk dan Ratusan Rumah Terendam

Regional
Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Diguyur Hujan Deras, 1.695 Rumah di OKU Terendam Banjir

Regional
Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Cerita Ibu yang Anaknya Muntah-muntah Diduga Keracunan Bubur Pemberian DPPKB

Regional
'Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya'

"Pak Jokowi Tolong Hukum Oknum Polisi Pembunuh Suami Saya"

Regional
 Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Pencari Rongsok Tewas Tertimpa Tembok Rumah yang Terdampak Proyek Jalan Tol

Regional
Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Biaya Pengembangan Kampus Tembus Ratusan Juta, Mahasiswa Unnes Geruduk Rektorat

Regional
Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Hakim Bebaskan Tersangka Kasus Mafia Tanah yang Ditangkap di Bandara Pangkalpinang

Regional
Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Pilkada Semarang, PDI-P Buka Peluang Berkoalisi dengan Gerindra

Regional
Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Temukan Mayat Tanpa Identitas di Hutan Kateri Malaka

Regional
Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Puluhan Balita Diduga Keracunan Usai Konsumsi Bubur PMT, Dinas PPKB Majene Beri Penjelasan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com