Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Warga yang Lihat Pemusnahan 10,3 Kg Mesiu: Kaget Kok Siang-siang Banyak Polisi Berseragam

Kompas.com - 29/03/2023, 14:34 WIB
Dian Ade Permana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

SALATIGA, KOMPAS.com - Asap putih membumbung tinggi di area kebun karet Kecamatan Sidorejo, Kota Salatiga. Asap tersebut berasal dari bubuk mesiu yang dimusnahkan tim Gegana Polda Jateng.

Pemandangan itu pun menjadi tontonan warga yang lewat di lokasi tersebut. "Kaget kok siang-siang banyak polisi pakai seragam lengkap, ternyata mau memusnahkan obat mercon," kata Warno, seorang warga, Rabu (29/3/2023).

Baca juga: Tiga Penjual Obat Mercon Ditangkap, 8 Kilogram Bubuk Mesiu Disita

"Seperti di film-film, semua disuruh minggir, lalu dihitung dan tiba-tiba ada suara serta asap putih. Kalau di sini memang aman, karena lokasinya luas dan tidak banyak orang," terangnya.

Ipda Muhammad Zaini, Kanit Jibom Gegana Satbrimob Polda Jateng, mengatakan bahan peledak atau mesiu yang dimiliki masyarakat awam sangat berbahaya.

"Apalagi kalau jumlahnya banyak, bisa memicu ledakan yang merusak bangunan dan rumah serta menyebabkan korban jiwa," jelasnya.

Zaini mengungkapkan, kejadian meledaknya bahan pembuatan petasan di Magelang, Majenang, dan Banyumas harus menjadi pelajaran buat masyarakat. "Bahan-bahan peledak itu jenis low explosive, sangat berbahaya jika meledak," terangnya.

Kasat Reskrim Polres Salatiga AKP Arifin Suryani mengatakan pemusnahan bubuk mesiu pembuatan petasan tersebut berasal dari operasi selama dua hari.

"Kita total mendapatkan 10,7 kilogram bahan pembuat petasan dari enam tersangka, tapi yang dimusnahkan 10,3 kilogram," ungkapnya.

Menurut Arifin, bahan peledak tersebut segera dimusnahkan karena jika disimpan terlalu lama sangat berisiko. "Kita mengantisipasi bahaya ledakan, jadi demi keamanan langsung dimusnahkan oleh tim dari Polda Jateng," ungkapnya.

Arifin mengatakan, Satreskrim Polres Salatiga akan terus menggalakan patroli untuk menekan peredaran bahan pembuat petasan tersebut.

"Ini dilakukan dalam rangka melindungi masyarakat juga. Para penjual itu memanfaatkan akun Facebook untuk bertransaksi jual beli," ujarnya.

Baca juga: Teka-teki Kematian Briptu RF di Dalam Mobil Dinas, Ada Luka Tembak di Dada Kiri hingga Mesiu di Tangan Korban

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Desak Elon Musk Bangun Pusat Operasi Starlink, Budi Arie: Alot Juga Ini, Kelas Berat

Regional
Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Rekening Perusahaan Diblokir, 600 Pekerja Sawit di Bangka Tengah Terancam PHK

Regional
Tangkap 3 Pemuda di Ambon,  Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Tangkap 3 Pemuda di Ambon, Polisi Sita 13 Paket Sabu dan Sintetis

Regional
Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Gara-gara Warisan, Anak Robohkan Rumah Orangtuanya dengan Buldozer di Malang

Regional
Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Kirab Waisak 23 Mei: Akses Sekitar Candi Borobudur Ditutup, Berikut Jalur Alternatifnya

Regional
WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

WN Bangladesh Ditangkap karena Selundupkan Orang dari NTT ke Australia, Tawarkan Jasa lewat TikTok

Regional
Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Balikpapan Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Morowali Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Batam Hari Ini Minggu 19 Mei 2024, dan Besok : Tengah Malam ini Hujan Petir

Regional
Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Sosok Ayah di Empat Lawang yang Banting Bayinya hingga Tewas, Masih Berusia 18 Tahun, Sering Aniaya Istri

Regional
Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Jadi Korban Banjir Sumbar, Ritawati: Saya Terus Memimpikan Suami yang Hilang

Regional
Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Penampungannya Jadi Venue PON, Pengungsi Rohingya Dipindah dari Banda Aceh

Regional
Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Ada Perayaan Waisak 2024, Jam Kunjungan Wisata Candi Borobudur Berubah

Regional
Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Diduga Jadi Tempat Prostitusi, Belasan Warung Remang-remang di Brebes Disegel Warga

Regional
Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Kala Prajurit Kopassus Dilantik Tanpa Didampingi Keluarga Usai Jalani Pendidikan di Nusakambangan

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com