Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diduga Tenggelam dalam Lumpur, Seorang Pelajar Tewas di Sungai Kecil Bintan

Kompas.com - 22/03/2023, 13:41 WIB
Hadi Maulana,
Ardi Priyatno Utomo

Tim Redaksi

BINTAN, KOMPAS.com - FD (16) seorang pelajar di Desa Sebong Lagoi, Kemcamatan Telok Sebong, Bintan, Kepulauan Riau (Kepri) ditemukan tewas tenggelam di dalam lumpur.

Diduga, pelajar tersebut tidak bisa berenang dan kaget karena saat terjun ke sungai, korban malah mendapati lumpur yang cukup tebal, hingga akhirnya menenggelamkan korban.

Kasat Polairud Polres Bintan, Iptu Sarianto membenarkan atas pristiwa tersebut dan mengaku saat ini jenazah sudah berhasil dievakuasi oleh Tim SAR, yang terdiri personel Polairud Polres Bintan dan Basarnas Tanjungpinang.

Baca juga: 2 Kepala Desa di Rote Ndao Tewas Tenggelam Usai Perahu Terbalik Diterjang Gelombang

"Jenazah sudah diserahkan kekeluarga korban," kata Sarianto kepada Kompas.com melalui telepon, Rabu (22/3/2023).

Dari hasil pemeriksaan, Surianto mengatakan, kejadian ini berawal saat korban bersama dua rekannya AT dan FB hendak pergi berenang ke laut.

Namun setibanya di laut, mereka mendapati air laut sedang surut, sehingga mereka memutuskan untuk bergeser ke Sungai Kecil yang ada di Desa Sebong Lagoi.

"Parahnya, tanpa mengecek lagi, korban langsung terjun ke Sungai Kecil, dan setelah terjun korban malah tak muncul ke permukaan," terang Surianto.

Melihat korban tidak kunjung timbul ke permukaan, FB kemudian berinisiatif untuk menyelamatkan FD

"Namun tidak lama berada di Sungai, FB malah melambaikan tangan kepada AT untuk meminta tolong, dan akhirnya AT turun ke sungai dan menyelamatkan FB," jelas Surianto.

Baca juga: Mandi di Air Terjun Gampong, 2 Pelajar SMK di Aceh Barat Tewas Tenggelam

Usai menyelamatkan FB, kemudian AT kembali turun ke sungai untuk menolong FD. Tidak saja FB, AT juga mengaku menyerah dan memutuskan untuk naik ke darat.

"Setibanya di darat, AT dan FB langsung mencari warga sekitar untuk meminta pertolongan, namun nyawa FD tak tertolong lagi, saat berhasil dievakuasi oleh tim SAR gabungan dan masyarakat, FD sudah dalam kondisi tidak bernyawa lagi," terang Surianto.

Lebih jauh Surianto mengatakan, dasar Sungai Kecil memiliki lumpur yang tebal. Sehingga saat tenggelam di dalam lumpur, kita tidak akan bisa menggerakan badan.

"Jadi, korban itu tenggelam di lumpur, dan karena tidak bisa berenang, sehingga korban tewas lemas dan akhirnya meninggal dunia," papar Surianto.

"Atas kejadian ini, pihak desa akan memasang spanduk larangan tidak boleh berenang di wilayah Sungai Kecil, karena terdapat lumpur yang sangat tebal," tambah Surianto mengakhiri.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Maju Calon Bupati Sumbawa, Syarafuddin Jarot Resmi Daftar di Partai Nasdem

Regional
Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Nelayan yang Hilang di Perairan Nusakambangan Ditemukan Tewas

Regional
Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Manado Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok : Siang ini Hujan Ringan

Regional
Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Pelni Hentikan Pelayaran Rute Bintan-Natuna Selama Sekitar 20 Hari

Regional
Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Tergiur Upah Rp 3 Juta, Tukang Nasi Goreng Jadi Kurir Narkoba

Regional
Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Pria Bacok Tetangga di Banyuwangi, Ngamuk Halaman Gudang Jadi Lokasi Parkir Tahlilan

Regional
Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Jokowi Makan Malam di Kampung Melayu Lombok, Pesan Nasi Goreng Istimewa

Regional
Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Ada Sengketa, KPU Tunda Penetapan 5 Caleg Terpilih di Sumbar

Regional
Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Imbas Letusan Gunung Ruang, 1.324 Warga Dievakuasi Keluar dari Pulau Tagulandang

Regional
Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Pencarian Dihentikan, 2 Penambang Tertimbun Galian Batu Bara Dinyatakan Hilang

Regional
Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Gunung Ruang Keluarkan Asap Setinggi 600 Meter

Regional
Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Kisah Relawan Tagana Sumbawa, 14 Tahun Berada di Garda Depan Bencana Tanpa Asuransi

Regional
14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

14 Mobil Damkar Berjibaku Bersihkan Bandara Sam Ratulangi dari Debu Gunung Ruang

Regional
TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

TKA di Kepri Wajib Bayar Restribusi 100 Dolar AS Tiap Bulan

Regional
Aksi 'May Day' di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Aksi "May Day" di Semarang Ricuh, Polisi Semprotkan Water Canon Saat Gerbang Didobrak Massa

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com