Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Warga Gunungkidul Keberatan Ditarik Iuran Pembangunan Joglo, Kepala Dukuh Sebut Bisa Dicicil 2 Tahun

Kompas.com - 08/03/2023, 11:43 WIB
Markus Yuwono,
Dita Angga Rusiana

Tim Redaksi

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Rencana pembangunan joglo untuk balai Padukuhan Tahunan, Kalurahan Karangduwet, Kapanewon Paliyan, Kabupaten Gunungkidul, DI Yogyakarta, menyisakan polemik warga. 

Salah seorang warga Ari mengatakan, sebagai pegawai swasta yang tidak tentu pendapatannya cukup berat membayar besaran iuran. Besaran iuran tersebut terbagi dalam empat kriteria yakni pengusaha sebesar Rp 852.000, PNS Rp 639.000, umum Rp 426.000, dan janda Rp 214.000.

"Apalagi kondisinya ekonomi seperti saat ini," kata Ari saat dihubungi melalui telepon Selasa (7/3/2023).

Baca juga: Keluh Kesah Staf Kalurahan di Bantul, Mengerjakan Banyak Tugas tapi Gaji di Bawah UMK

DIa mengaku sempat mengikuti rapat, namun aspirasinya tidak didengarkan. Sehingga keputusan tetap diambil.

"Saya ikut rapat tetapi tidak diberi kesempatan berbicara," kata dia.

Warga lainnya, Ariwibowo mengakui hal serupa. Kesulitan dalam membayar rencana pembangunan joglo ini, karena sebagai satpam dirinya hanya mendapatkan penghasilan Rp 2 juta per bulan.

Apalagi saat ini keluarganya dibebani sebesar Rp 426 ribu. Sementara anaknya sudah beranjak SMA.

"Pengeluaran bulanan saya dalam satu bulan terbilang cukup besar kalau harus dibebani dengan program ini, akan jadi berat,” kata Ariwibowo.

Berdasarkan edaran, jumlah tanggungan yang harus disetorkan RT 001 sebesar Rp. 16.769.962, RT 002 Rp 17.466.000, RT 003 Rp 10.437.000, RT 004 Rp 18.744.000, dan RT 005 Rp 11.289.000.

Lalu RT 006 Rp 14.697.000, RT 007 Rp 17.253.000, RT 008 Rp 19.809.000, RT 009 Rp 16.401.000, dan RT 010 RP 9.159.000.

"Joglo memang diawali dengan musyawarah dan kembali menjadi pembahasan di tingkat RT," kata dia.

Kepala Dukuh Tahunan Sumpeno membenarkan rencana pembangunan Joglo untuk balai Padukuhan itu. Nantinya, joglo akan dibangun di depan balai lama, karena halamannya luas.

"Sebelum pembangunan sudah dilakukan sosialisasi tingkat RT. Karena kita sudah membentuk panitia sampai tingkat RT. Sosialisasi tingkat RT langsung ke warga," kata Peno saat dihubungi kompas.com Rabu (8/3/2023).

Baca juga: Diduga Kurang Bayar Iuran Partai Rp 60 Juta, Anggota DPRD Sukabumi dari PAN Langsung Diganti

Disinggung mengenai adanya penolakan warga, dia mengaku akan terus melakukan sosialisasi. Peno mengatakan, nominal yang dibayarkan ringan karena bisa dicicil selama dua tahun. 

Seperti untuk janda yang harus membayar Rp 214.000 per tahun, jika dikalkulasi perbulan sekitar Rp17.833. 

Halaman:


Terkini Lainnya

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

KPU Karawang Polisikan Pembuat SK Palsu Caleg Terpilih

Regional
Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Diduga Lecehkan Santri, Ponpes di Sekotong Lombok Dirusak Warga

Regional
Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Didorong Maju Pilkada, Rumah Petani di Brebes Digeruduk Ribuan Warga

Regional
Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Kaget Ada Motor yang Melintas, Truk di Semarang Tabrak Jembatan Penyeberangan Orang

Regional
Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Tawuran Pelajar SMK di Jalan Raya Bogor, Satu Tewas akibat Luka Tusukan

Regional
Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Kunjungi Banyuwangi, Menhub Siap Dukung Pembangunan Sky Bridge

Regional
Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Berlayar Ilegal ke Australia, 6 Warga China Ditangkap di NTT

Regional
Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Video Viral Diduga Preman Acak-acak Salon di Serang Banten, Pelaku Marah Tak Diberi Uang

Regional
Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Tawuran 2 Kampung di Magelang, Pelaku Kabur, Polisi Amankan 5 Motor

Regional
Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Dua Dekade Diterjang Banjir Rob, Demak Rugi Rp 30 Triliun

Regional
Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Rektor Universitas Riau Cabut Laporan Polisi Mahasiwa yang Kritik UKT

Regional
Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Pembuang Bayi di Semarang Tinggalkan Surat di Ember Laundry, Diduga Kenali Saksi

Regional
Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Pencuri Kain Tenun Adat di NTT Ditembak Polisi Usai 3 Bulan Buron

Regional
Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Duel Maut 2 Residivis di Temanggung, Korban Tewas Kena Tusuk

Regional
Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Tungku Peleburan di Pabrik Logam Lampung Meledak, 3 Pekerja Alami Luka Bakar Serius

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com