PADANG, KOMPAS.com - Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Sumatera Barat (Sumbar) Nofrizon membantah telah mengancam Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Perkebunan, Tanaman Pangan, dan Holtikultura Sumbar Yustiadi, terkait proyek pengadaan alat dan mesin pertanian (alsintan).
Seperti diketahui, akibat isu pengancaman itu, politisi Partai Demokrat tersebut mendapat peringatan dari Fraksi Demokrat.
Baca juga: Diduga Ancam Kabid Ketahanan Pangan Terkait Proyek, Anggota DPRD Sumbar Nofrizon Diberi Sanksi
Nofrizon mengatakan, dirinya tidak mengancam, apalagi mengintervensi untuk memenangkan proyek itu.
Baca juga: Beredar Rekaman Pengakuan Kabid Diduga Diancam Anggota DPRD Sumbar Terkait Proyek Alsintan
"Bukan mengancam, saya bukan main proyek. Kalau main proyek, baguslah saat Covid-19 lalu," kata Nofrizon saat jumpa pers di masjid DPRD Sumbar, Selasa (7/3/2023).
Nofrizon mengatakan, tuduhan pengancaman itu berawal dari adanya pesan WhatsApp yang dikirim seseorang di Dinas Pertanian Sumbar.
"Ada WA dari Dinas Pertanian. Ada permintaan menunjuk satu perusahaan, CV D. 'Siapa bilang Yohanes Wempi, katanya Rahmat Saleh'. Saya bilang nanti saya pertanyakan di paripurna. Mungkin itu pengancamannya," kata Nofrizon.
Adapun Yohanes Wempi merupakan mantan anggota DRPD Padang Pariaman. Sementara Rahmat Saleh merupakan anggota DPRD Sumbar.
Akhirnya, kata Nofrizon, persoalan dugaan intervensi yang dilakukan Yohanes Wempi dan Rahmat Saleh dalam proyek alsintan itu dipertanyakan dalam interupsi paripurna 31 Oktober 2022.
Persoalan itu kemudian sudah dianggap selesai.
"Saya anggap selesai karena ini permainan politik," jelas Nofrizon.
Sementara, Yohanes Wempi yang dikonfirmasi, membantah telah mengintervensi proyek itu karena dia tidak memiliki kewenangan.
"Saya ini siapa, kok bisa mengintervensi? Tidak benar itu," kata mantan anggota DPRD itu.
"Hal itu diakui sendiri oleh Kabid Tanaman Pangan yang menyebutkan proyek itu tidak ada intervensi dan sudah sesuai dengan mekanisme," kata Yohanes.
Yohanes juga membantah telah meminta maaf ke Nofrizon.
Untuk meyakinkan bahwa dirinya tak mengancam Yustiadi, Nofrizon sampai bersumpah dengan Al Quran di atas kepalanya.