AMBON, KOMPAS.com - Personel Polresta Pulau Ambon dan Polda Maluku menggelar olah tempat kejadian perkara (TKP) kasus penembakan MT di Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Rabu (1/3/2023).
Olah TKP dilakukan dengan pengawalan ketat personel TNI dan Polri. Warga, keluarga korban penembakan, dan pemerintah desa setempat ikut menyaksikan olah TKP.
Baca juga: Gubernur Maluku Murad Ismail Diminta Proaktif Selesaikan Konflik Antarwarga
“Olah TKP sudah dilakukan, semuanya berjalan aman dan lancar,” kata Kapolresta Pulau Ambon dan Pulau-pulau Lease Kombes Pol Raja Arthur Simamora kepada Kompas.com, Rabu (1/3/2023).
Personel sempat mendapat kendala saat hendak melakukan olah TKP karena warga tak menginginkan kehadiran polisi di desa itu. Setelah berkoordinasi, olah TKP bisa berjalan sesuai rencana.
Raja Arthur menambahkan, polisi berkoordinasi dengan tokoh masyarakat dan pemerintah desa setempat sebelum melakukan olah TKP.
“Kita sebelumnya koordinasi dengan raja dan Pemerintah Desa Wakal,” katanya.
Raja Arthur mengakui, personel TNI dan Polri ikut mengamankan proses olah TKP di Desa Wakal.
”Semua ada personel TNI dan Polri,” katanya.
Saat disinggung soal hasil olah TKP, Raja Arthur mengaku bukan kewenangannya untuk menjelaskannya, tetapi Polda Maluku.
“Hasil olah TKP itu bukan kewenangan saya itu dari Polda,” sebutnya.
Baca juga: Pj Bupati Maluku Tengah Minta Warga Hitu dan Wakal Tidak Mudah Terprovokasi
Sebelumnya, MT, warga Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, tewas setelah tertembak di bagian dada saat mencuci mobil di depan rumahnya.
Peristiwa itu terjadi saat personel polisi menghalau warga Desa Hitu dan Desa Wakal yang hampir saling serang pada Senin (27/2/2023).
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.