Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bentrokan Massa di Maluku Tengah, Sopir Angkot Tewas Tertembak Saat Cuci Mobil di Depan Rumah

Kompas.com - 28/02/2023, 17:29 WIB
Michael Hangga Wismabrata

Editor

KOMPAS.com - Muhamad Temarwut, warga Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Maluku Tengah, diduga tewas tertembak peluru nyasar saat aparat kepolisian menghalau bentrokan massa, Senin (27/2/2023).

Menurut Sekretaris Desa Wakal Armal Samal, korban tewas usai tertembak di bagian dada.

“Iya, itu kejadiannya kemarin sore, jadi polisi tiba-tiba masuk ke dalam negeri (desa) tapi rata-rata itu Brimob lalu melepaskan rentetan tembakan dan mengenai bagian dada korban,” kata Sekretaris Desa Wakal Armal Samal kepada Kompas.com, Selasa (28/2/2023).

Baca juga: 12 Orang Tewas dalam Kerusuhan Wamena, Kapolda Janji Transaparan, 16 Polisi Diperiksa Propam

Menurut Armal, Korban tertembak saat berada di depan rumah mencuci mobil. Korban diketahui bekerja sebagai sopir angkutan kota (angkot).

“Dia tertembak saat sedang membersihkan mobil di depan rumahnya,” katanya.

Baca juga: Sopir Angkot di Wakal Tewas Diduga Tertembak Polisi yang Halau Bentrok Massa

 

Armal sendiri mengaku tidak mengetahui persis penyebab aparat masuk ke desanya.  Atas kejadian itu, dirinya mengaku prihatin dengan insiden yang menewaskan seorang warga.

Dirinya mendesak Kapolda Maluku untuk mengungkap pelaku penembakan dan memberi ganjaran hukuman.

Selain itu ia juga meminta polisi dapat menangkap pelaku penganiayaan warga Wakal hingga tewas yang menjadi pemicu utama terjadinya bentrokan dan ketegangan kedua warga desa hingga saat ini.

“Pelaku penembakan harus diungkap identitasnya dan diproses hukum. Kami juga meminta para pelaku yang menganiaya warga Wakal hingga tewas dan itu yang menjadi pemicu utama agar dapat ditangkap, karena sampai saat ini mereka belum juga ditangkap,” ungkap dia.

Tembak petugas

Aparat kepolisian menghalau warga Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin sore (27/2/2023)Tangkapan layar Aparat kepolisian menghalau warga Desa Wakal, Kecamatan Leihitu, Kabupaten Maluku Tengah, Senin sore (27/2/2023)

Terkait insiden tersebut, Kapolda Maluku Irjen Pol Lotharia Latif menegaskan, saat melakukan pembubaran massa ada warga yang diduga menembaki polisi dengan menggunakan senjata api organik.

Pihaknya pun meminta oknum warga itu untuk segera menyerahkan diri.

“Kami minta yang bersangkutan dapat menyerahkan diri secara baik-baik, kalau melawan, kita akan tangkap baik hidup atau mati,” tegas Latif.

Selain itu, kata Latif, pihaknya mengidentifikasi ada salah seorang warga yang selama ini menjadi pemicu bentrok antara warga Hitu dan Wakal.

Ia bahkan diketahui menyimpan dua pucuk senjata api organik jenis SS1 V2 dan Revolver.

“Kemarin pada saat konflik terjadi, sempat menembakkan senpinya ke anggota Brimob kita,” katanya.

Seperti diberitakan sebelumnya, bentrokan massa pecah antara warga Desa Wakal dan Hitu, Senin (27/2/2023) sore. Peristiwa bentrokan itu bukan pertama kali.

Sejumlah personel keamanan yang disiagakan di perbatasan kedua desa untuk mengantisipasi bentrokan. 

(Penulis : Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty | Editor : Pythag Kurniati)

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Mereka yang Pergi dan Datang di Balik Kemegahan IKN

Regional
Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Harga Daging Sapi di Pasar Kebumen Naik Jelang Idul Fitri

Regional
Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Penerimaan Bintara Polisi di Papua, Ada Kuota Khusus untuk Anak Kepala Suku

Regional
Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Terungkap Asal Puluhan Senjata Api di Bandung, Dititipi Suami yang Ditahan di Lapas Cipinang

Regional
Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Pesta Sabu dengan Temannya, Caleg Gagal Asal Pati Diringkus Polisi

Regional
Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Banjir Demak Berangsur Surut, Ribuan Orang Tinggalkan Pos Pengungsian

Regional
Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Kualitas Rendah, Beras Lokal di Kebumen Kurang Diminati meski Harganya Turun

Regional
Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Diduga Hendak Perang Sarung, Puluhan Pelajar di Demak Diamankan Polisi

Regional
SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

SPBU di Jalan Utama Kabupaten Semarang Diperiksa untuk Mencegah Kecurangan

Regional
Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Peringati Jumat Agung, Remaja di Magelang Rasakan Penyaliban Yesus

Regional
Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Aktivitas Gunung Marapi Meningkat, Wagub Audy Minta Warga Waspada

Regional
Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Jalan Rusak Pasca Banjir di Demak Ditargetkan Rampung Sebelum Lebaran

Regional
Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Sebelum Bunuh Mantan Anak Buah, Bos Madu di Banten Konsumsi 10 Pil Koplo

Regional
Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Depresi Hamil di Luar Nikah, Remaja Putri di Jepara Bekap dan Buang Bayinya ke Sungai

Regional
Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Harvey Moeis Jadi Tersangka, Kasus Bermula dari Anjloknya Ekspor PT Timah Tbk

Regional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com