MEMPAWAH, KOMPAS.com– Kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Desa Pasir, Kecamatan Mempawah Hilir, Kabupaten Mempawah, Kalimantan Barat (Kalbar), mengakibatkan adanya asap tebal.
Pantauan di lapangan, kepulan asap tebal itu mempengaruhi jarak pandang masyarakat yang berkendara melintasi desa.
Seorang warga bernama Sahri mengaku pasrah dengan kondisi tersebut. Dia mengatakan kebakaran sudah berlangsung selama dua pekan.
“Kebakaran terjadi sudah berlangsung selama dua pekan. Dampaknya sangat dirasakan. Tapi mau bagaimana lagi, rumah kami di sini,” kata Sahri kepada wartawan, Kamis (23/2/2023).
Baca juga: Karhutla di Mempawah Diperkirakan Mencapai 600 Hektar, Polisi Selidiki Penyebabnya
Sahri mengungkapkan, jika dilihat api telah membakar lahan pada sisi kiri dan kanan jalan desa. Dia pun berharap agar pemerintah dapat segera memadamkan dan menangani persoalan itu.
"Semoga cepat padam saja, tapi sejauh ini sudah ada petugas yang memadamkan, ada polisi, TNI juga ada," kata Sahri.
Sementara itu, Penyuluh Muda Kehutanan Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Mempawah, Arif menerangkan, saat ini tim gabungan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Manggala Agni, kepolisian dan TNI masih berjibaku memadamkan api yang semakin meluas.
“Kendala di lapangan jarak atau akses yang sulit untuk menjangkau titik api serta minimnya ketersediaan air,” ungkap Arif.
“Selain itu, angin begitu kencang, sehingga dapat menyebabkan kebakaran semakin meluas,” timpal Arif.
Wakapolres Mempawah, Kompol Rully Robinson Polii menyatakan, saat ini ada dua lokasi karhutla yakni di Kecamatan Jungkat dan Mempawah Hilir. Keduanya tengah dilakuakan pemadaman.
“Kami juga sudah memerintahkan seluruh Polsek untuk melakukan edukasi agar masyarakat tidak melakukan pembakaran sembarangan, terutama di wilayah gambut,” ucap Rully.
Rully juga menegaskan pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait penyebab kebakaran tersebut.
“Terkait unsur kesengajaan masih melakukan penyelidikan lebih lanjut,” tutup Rully.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.