Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KTP Dua Komisioner KPU Pegunungan Arfak Ditemukan Dalam Berkas Dukungan Bakal Calon DPD RI

Kompas.com - 16/02/2023, 17:38 WIB
Mohamad Adlu Raharusun,
Andi Hartik

Tim Redaksi

MANOKWARI, KOMPAS.com - Kartu Tanda Penduduk (KTP) milik dua komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pegunungan Arfak ditemukan dalam berkas dukungan bakal calon Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI daerah pemilihan Papua Barat.

Keberadaan dua KTP dukungan itu diketahui dalam rapat pleno rekapitulasi hasil verifikasi administrasi perbaikan kesatu di KPU Papua Barat di kawasan Arfai, Manokwari, pada Rabu (15/2/2023).

"Saya kira hanya komisioner KPU Manokwari, ternyata ada (dia KTP milik Komisioner) di Pegaf juga. Pak ketua ini harus jadi perhatian," kata Komisioner KPU Papua Barat Divisi Teknis Fatmawati dalam rapat tersebut.

Baca juga: Kasus Korupsi Dana Hibah yang Menyeret Anggota DPR Papua Barat Segera Disidangkan

Fatmawati meminta ketua KPU agar memanggil para penyelenggara Pemilu di daerah untuk mempertanyakan tentang temuan dukungan KTP kepada bacalon DPD RI.

"Harus dimintai keterangan (Komisioner KPUD) kenapa ada dukungan KTP kepada bakal calon DPD RI," tuturnya.

Baca juga: 771 CPNS Demo di Kantor Gubernur Papua Barat, Tuntut Kejelasan Soal SK Pengangkatan PNS

Lamek Dowansiba, bakal calon DPD RI daerah pemilihan Papua Barat, mengatakan, soal dukungan KTP milik komisioner KPU Pegunungan Arfak yang ditemukan saat rapat pleno di KPU itu merupakan hal yang tidak sengaja karena banyaknya dukungan KTP yang masuk.

"Ini masalah kelalaian kami, karena banyaknya KTP yang masuk. Jadi ini bukan faktor sengaja, selain itu kita dikejar dengan waktu yang hanya 4 hari, yang jelas ke depan kami pastikan ini tidak akan terulang kembali," ucap Lamek Dowansiba, Kamis (16/2/2023).

Temuan KTP ini terungkap ketika salah satu bakal calon DPD RI, Lamek Dowansiba, melalui liaison officer (LO) mempertanyakan dua dukungan KTP untuknya yang tidak tercantum di layar ketika proses verifikasi berlangsung.

"Mohon maaf saya hanya tanya terkait dengan jumlah dukungan. Ke mana dua dukungan lainya karena tidak sesuai data yang kami miliki," ucap liaison officer (LO) salah satu bakal calon tersebut.

Halaman:


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com